15 Februari 2021

BERKUNJUNG KE 'KAMPUNG ARAB' DI SINGAPORE DAN SHALAT DI MASJID SULTAN YANG MEGAH


Se nonmuslim nonmuslinya negara nonmuslim pasti ada beberapa warganya yang muslim. Kecuali  Korea Utara itu beda cerita.

 

Singapore, salah satu negara kecil tapi rich ini mempunya banyak keberagaman dari mulai bahasa, suku, budaya, sampai agama.

 

Bahasa resmi resmi di Singapore saja ada 4, bhs. Inggris, melayu, mandarin dan tamil. Jadi jangan kaget kalau kamu akan menemui banyak tulisan mandarin dan tamil di jalan-jalan Singapore.


SUASANA DISEKITAR MASJID SULTAN




Pertama kali menginjakkan kaki di Singapore aku cukup terkejut karena di sini ada banyak sekali orang berwajah india, Tionghoa, melayu dan muka-muka asia lainnya.

 

Tetapi saat aku datang ke masjid Sultan aku semakin terkejut karena vibesnya tiba-tiba langsung berubah menjadi kampung arab seperti yang ada di empang Bogor wkwk.

Perubahan yang paling terasa yaitu banyaknya pedagang muslim yang berjualan di area masjid seperti berjualan roti canai, kebab, nasi kebuli dan beragam makanan khas arab lainnya.

 

Bahkan nama-nama jalan di sini juga mengambil unsur Arab seperti Kandahar Street, Baghdad Street, Arab Street dan Buṣṣorah Street masih diabadikan






Dari sini aku sudah dapat melihat masjid sultan yang cukup besar dengan kubah emas di atasnya. Saat kamu berada di Singapore tepatnya di wilayah Kampong Gelam kamu wajib banget ke masjid ini ya, soalnya Masjid Sultan merupakan salah satu bangunan agama paling fenomenal di negara ini dan kaya akan sejarah.


SUASANA DALAM MASJID SULTAN





Masjid ini dibangun pada tahun 1824 untuk Sultan Hussein Shah, sultan pertama di Singapura. Sir Stamford Raffles, pendiri Singapura, memberikan $3.000 untuk konstruksi gedung satu lantai dengan atap dua lapis.

 

Arsitektur bangunan ini mulanya bergaya etnik masyarakat Indonesia. Kemudian pada 1920-an masjid direnovasi sehingga bentuknya seperti sekarang ini.


SENSASI SHALAT DI DALAM MASJID SULTAN SINGAPORE


Seperti kebanyakan masjid pada umumnya, Masjid Sultan juga terasa adem. Cocok banget abis panas-panasan seharian di Sinhapura langsung masuk ie masjid ini basan langsung seger lagi.



Aku kalau pergi ke mana mana emang wajib banget sih mampir ke masjid-masjidnya. Soalnya melihat kegiatan umat muslim di berbagai tempat menjadi hal yang sangat menyenangkan.

 

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search