24 Desember 2019

PANTAI ‘PINK BEACH’ YANG SUDAH TIDAK PINK LAGI - Catatan Perjalanan ke Labuan Bajo


Pesona Labuan Bajo tidak pernah ada habisnya. Pink beach, salah satu destinasi yang sudah tidak asing lagi kita dengar. Pantai ini menjadi destinasi yang wajib dikunjungi saat melakukan island hopping di Labuan Bajo. Aku sendiri berkunjung ke Pink beach setelah melakukan pendakian yang cukup melelahkan di Pulau Padar. Cocok sekali rasanya setelah panas-panasan naik turun bukit dan mandi keringat langsung disambung berendam di Pink Beach.

PANTAI PINK YANG SUDAH TIDAK PINK LAGI


Kapal pinisi kami melipir agak dekat dari Pantai Pink, jangkar diturunkan dan perahu kecil dikeluarkan. Kapal pinisi memang tidak bisa 'parkir' tepat di bibir Pink Beach sebab ukurannya terlalu besar. Jika dipaksakan malah berbahaya, bisa merusak terumbu karang dan merusak mesin kapal.

Untuk sampai ke bibir Pink Beach kami diantar menggunakan perahu kecil. Hanya beberapa menit saja kami sudah sampai di Pink Beach yang pasirnya betulan berwarna pink!

Tapi ternyata pasirnya tidak benar-benar berwarna pink loh. kok bisa ya?!


Warna pasir di Pink Beach tidak sementereng seperti yang ada di akun instagram para selebgram itu? Ternyata fotonya sedikit diedit supaya terlihat  lebih wah. Tapi aku jadi penasaran sih mengapa warna pinknya jadi memudar gitu?

Setelah bertanya ke sana kemari ternyata memang benar, pasir di Pink Beach sudah tidak pink lagi. Hal ini disebabkan karna ulah tangan-tangan nakal para wisatawan yang sering membawa pasir ke dalam botol sebagai buah tangan.

Bayangkan saja kalau ada sejuta pengunjung di Pink Beach dan tiap orang membawa pulang satu botol pasir. Lama-lama pasir plinknya tergerus dan hilang  jadi ga cantik lagi deh. Semoga kedepanya orang-orang yang bawa pasir dari pink beach ini dijegat sama petugas bandara supaya mengembalikan pasir yang mereka bawa.

GA KUAT! AIR DI PINK BEACH SEBENING KRISTAL!


Tak hanya pasirnya yang menawan, air pantai di sini juga sangat menakjubkan. Ga ngerti lagi deh, air pantainya jernih banget seperti kaca. Siapapun yang datang ke sini pasti ga bakal sabar untuk nyebur.

Terumbu karang di Pink Beach cukup terawat, tetapi saat melakukan snorkeling aku tidak melihat banyak biota laut, mungkin aku berenangnya kurang ke tengah kali ya :v

Tak beberapa lama main di air aku dan temen-temen lainya disuruh berhenti sejenak untuk syuting film My trip my adventure. Kami disuruh teriak-teriak sambil melempar floatis, bola-bola dan balon dengan berbagai bentuk yang unyu. Kami semua dipaksa untuk terlihat bergembira supaya para pemirsa yang menyaksikan kami di TV bisa ikutan bahagia. Proses syutingnya cukup menyenangkan tapi capek juga kalau pengambilan videonya diulang-ulang  terus sama sutradara.



Tujuankun ke Labuan Bajo memang bukan hanya untuk liburan tapi juga untuk kerja bareng kru MTMA dari Trans TV. Ternyata kerja sambil bermain itu beneran ada guys, bukan hoax! haha.

MIRIS, PANTAI CANTIK TAPI DIPENUHI SAMPAH.


Problematika wisata Indonesia memang ga jauh dari isu sampah. Pink Beach pun tak luput dari permasalahan tersebut.

Jika kita melihat pemandagan pink beach lewat foto-foto diinternet, kita akan melihat semuanya  indah. Tapi saat kamu datang langsung ke sini jangan kaget kalau ternyata pantainya banyak sampah.

Saat ingin berteduh di bawah pohon, aku sudah membayangkan asiknya senderan sambil melihat ombak pantai pink yang tenang. Tapi yang kutemui justru sampah-sampah botol yang berserakan di mana-mana. Wah gila sih, siapa nih wisatawan yang minum-minum tapi sampahnya ga dibawa pulang?!. Sayang banget pantai secantik dan selangka ini dikotori begitu saja oleh tangan-tangan tak tau diri.

PANTAI BEBATUAN DAN PECAHAN TERUMBU KARANG


Di samping Pink Beach terdapat pantai yang pasirnya tertutupi bebatuan dan pecahan terumbu karang. Selama berjalan di bibir pantai ini aku harus berjinjit karna permukaanya agak tajam. Air pantai di sini juga masih bening dan tenang. Jadi masih terlihat indah.


Sebetulnya aku masih belum puas menikmati pantai pasir pink karna liburan kali ini disertai syuting My Trip My Adventure. Jadi berasa kurang leluasa. Semoga nanti bisa balik ke sini lagi deh hehe.

Ada yang mau tahu gimana behind the scene syuting my trip my adventure? tonton aja deh vlogku yang satu ini :)




16 komentar:

  1. emang pantai yang ada di Indonesia paling juara sih.
    gue sudah mengunjungi beberapa pantai yang ada di Mesir, dan pemandangannya enggak seindah yang ada di Indonesia.
    tapi, problematika tentang sampah, enggak hanya di pantai Indonesia aja sih. tapi memang kalo disini pun, sampah yang gue lihat enggak sebanyak yang berada di indonesia. semoga masyarakatnya banyak yang sadar, kalo pantai di negeri kita itu udah paling mantap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aih jadi pengen nyobain main ke pantai-pantai di Mesir.
      Tapi pantai di Indonesia tetpa jadi juaranya.
      Sayangnya Indonesia termasuk penyumbang sampah terbesar di dunia,
      terutama sampah yang dibuang ke lautan.
      MAsyarakat emang masih kurang di beri edukasi tentang sampah, jadi ya gini deh

      Hapus
  2. Wah indah banget nih Mbak Pantai Pink ini. Saya baru tahu lho kalau ada Pantai Pink

    BalasHapus
  3. Saya juga pingin nih Mbak berwisata ke mana saja. Melihat keindahan ciptaannya :)

    BalasHapus
  4. Sayang sekali nih ya Mbak pantai yang indah jadi kumuh begitu karena sampah

    BalasHapus
  5. Saa jadi pingin nih Mbak travelling ke sana juga. Tapi nggak tahu nih kapan hihi

    BalasHapus
  6. Ini pasirnya memang beneran berwarna pink nih ya Mbak. Indah banget nih pastinya

    BalasHapus
  7. Wah seru banget, tapi ada rasa jengkel juga ya kalo take-nya diulang-ulang kaya gitu? Namanya juga mencari kesempurnaan :))

    Semoga saya berkesempatan bisa main kesana deh, Aamiin.
    Sayang juga warnanya udah pudar, apalagi mengenai masalah sampah itu, sedih banget jadinya:(

    BalasHapus
  8. Unfaedah banget sih itu turis yang pada ngeruk pasir pink nya. Ya sekedar untuk dilihat dan foto aja kali.

    BalasHapus
  9. sekarang sudah menjadi wisata mahal ini rul, mudah-mudahan bisa kesana nanti gw mau bawa cet sama crayon deh buat warnain pasirnya lagi biar pink

    BalasHapus
  10. Woaaaaah, posting ini bikin mupenga abis pengen ke Pulau Komodo dan Labuan Bajo. Apalagi bentar lagi ada wacana bakal ditutup atau dikenakan bea masuk tinggi. Btw, emang ya problem di sini masih berkisar soal kepedulian. Buang sampah masih suka sembarangan. Terus bawa pasir sebagai oleh-oleh itu nggak banget deh.

    BalasHapus

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search