05 Februari 2017

INI YANG TERJADI JIKA SEHARIAN TANPA HANDPHONE


Beberapa waktu lalu aku pernah bercerita tentang larangan membawa Handphone saat tinggal dipesantren. Nah, Kali ini aku mau menulis topik yang sama tapi dengan cerita yang berbeda.
YAP! Sudah beberapa bulan aku menjalani gaya hidup sehat, yaitu tidak memegang HP seharian full. Sebenernya gak ampe seharian sih tapi dari jam 7 pagi sampai jam 8 malam.
Untuk masyarakat modern sepertiku, tidak memang HP seharian full rasanya sangat menyiksa. Tapi setelah aku rutin menjalani kebiasaan tersebut ternyata asik juga loh.
Nah, sebelum aku ngomong panjang lebar tentang perhandphon-an,  ada baiknya aku memberitahu terlebih dahulu hal apa yang melatarbelakangi sampe aku harus memutus hubungan dengan handphone.
Jadi gini, sekarang aku sedang bergabung di salah satu lembaga sosial kemanusiaan di Bogor. Secara tidak langsung lembaga ini sudah aku anggap sebagai tempat beraktifitas sehari-hari, atau bahasa kerennya ngantor.
Baru-baru ini kantorku mengeluarkan peraturan baru sedikit mencengangkan, yaitu larangan menggunakan handphone saat jam kerja.
Menurutku peraturan ini masih mudah untuk dijalankan, tapi juga sangat mudah untuk dilanggar. Karena terkadang ada saja karyawan yang curi-curi kesempatan buat main Handphone saat jam kerja, termasuk aku salah satunya ehe.
So, pada akhirnya pihak kantor benar-benar tegas menanggapi hal tersebut. Hingga ditetapkanlah peraturan yang lebih serius bahwa semua karyawan sama sekali tidak boleh membawa Handphone saat jam kerja.
Namun, sebagian pihak ada yang merasa keberatan, akhirnya diberikanlah sedikit kelonggaran bagi karyawan yaitu diperbolehkan membawa Handphone tapi tidak boleh ada fasilitas internetnya. Hanya memiliki fasilitas mengirim/menerima SMS dan panggilan telepon saja. Macam HP Nokia jadul gitu deh.

Ternyata setelah beberapa bulan menjalankan kebiasaan ini, banyak banget loh efek positif yang aku rasakan. diantaranya yaitu :

1. Aku dapat lebih peka terhadap lingkungan sekitar.
2. Mengurangi mengecek notifikasi yang tidak penting dan hanya buang-buang waktu.
3. Pikiran terasa lebih tenang.
4. Dapat bekerja lebih optimal.


O iya, Berikut ini HP nokia jadul yang aku bawa pas ngantor. Tapi setelah lama-kelamaan aku lebih memilih ga membawa HP sama sekali karena percuma saja aku gak pernah menggunakan SMS atau teleponan. Sekarang HPnya sudah jadi ganjelan pintu.

Selain aku, ternyata ada juga loh orang yang mencoba bereksperimen untuk tidak menggunakan handphone sampai beberapa hari, dan hasilnya pun sangat mencengangkan! Yap orang itu adalah Afi Nihaya Faradisa.

Afi adalah salah seorang murid SMA yang memiliki pemikiran diluar batas, segala argumen yang ia tuangkan di akun facebooknya membuat siapapun terpukau.

Mungkin untuk kamu yang sudah memfollow akun AFI Nihaya F tidak akan merasa asing dengan catatan-catatanya. namun catatan yang paling aku sukai adalah sebagai berikut :

------------------------------------
Aku pernah mematikan total hapeku selama 10 hari.
Selama itu, aku tidak berhubungan dengan dunia luar sama sekali.
Hanya dari situ kau bisa mengamati apa yang gadget dan koneksi internet telah renggut selama ini.

Katakanlah aku terjebak dalam sudut pandang yang menggelikan.
Katakanlah aku salah menyikapi kemajuan, tapi hal-hal ini yang telah kupelajari dalam 10 hari. Sudahkah kau mencoba sendiri sebelum menjustifikasi?

Melalui layar 4 inchi ini, aku memang melihat dunia tanpa batas yurisdiksi.
Namun, kata orang bijak, "You are what you eat".
Belakangan aku tahu bahwa hal itu tidak hanya berlaku untuk makanan perut, tapi juga "makanan pikiran".

Apa yang telah kita masukkan dalam pikiran, jiwa, dan hati kita selama ini menentukan seperti apa diri kita.
Lalu pernahkah bertanya, yang aku telan selama ini lebih banyak racun atau gizinya? Pantas kalau diri kita masih gini-gini saja.
Ternyata ini sebabnya.

Perhatikan, kondisi "sumber makanan pikiran" kita semakin tercemari.
Aku lelah menjelaskan pada satu persatu orang tentang negatifnya menyebarkan hoax dan kebohongan.
Kita juga tidak pernah kehabisan alasan untuk saling membenci. Apa-apa dijadikan 'amunisi'.
Sama-sama manusia, kalau beda negara rusuh. Sama-sama Indonesia, kalau beda agama rusuh.
Sama agamanya, beda pandangan juga rusuh. Terus gimana nih maunya?

Padahal, kalau bukan Tuhan, lalu siapa lagi yang menciptakan SEMUA perbedaan ini?
Kalau Dia mau, Dia bisa saja menjadikan semua manusia 'serupa' dalam segala hal.
Lalu, kenapa kita lancang menentang Tuhan dengan meludahi perbedaan?
Aku sendiri tidak pernah mengunfriend yang beda pandangan, aku dan kamu bisa bersahabat walaupun kita tidak sepakat.

Pernah lihat orang yang penuh permusuhan hidupnya tenang?
Bagaimana kita berharap ada bunga yang tumbuh di atas kawah berapi?
Yang dirahmati Tuhan adalah hubungan, bukan permusuhan.
Unity in diversity.

Yang aku heran, apa-apa dijadikan perdebatan.
Seperti ritual medsos tahunan, mulai dari ucapan natal, perayaan valentine, bahkan juga jumlah peserta unjuk rasa!
Diri ini merasa lebih baik karena pihak lain terlihat lebih buruk.
Kita merasa senang atas ketidakbaikan orang.
Tuhan mana yang mendukung karakter seperti itu?

Padahal, this too shall pass.
Semua hal pasti akan berlalu sendiri silih berganti.
10 tahun lagi, apakah yang kita pertengkarkan ini lebih berharga daripada hubungan baik kita?
Padahal, kata "musuh" hanyalah ilusi, sebuah sekat yang kita buat sendiri.

Tuhan tidak mengatakan bahwa Ia hanya dekat dengan pembuluh nadi orang beragama X dan bersuku Y, Tuhan dekat dengan pembuluh nadi semua orang.
Sudah lupa, ya?

Yang aneh adalah, jika tidak pro pokoknya salah! Kontra salah, netral pun juga disalahkan.
Tidak ada hal lain yang ditunjukkan kecuali sifat kekanak-kanakan.
Boikot terhadap produk perusahaan raksasa tidak akan berpengaruh sedikitpun pada owner-owner atas yang sudah kaya raya, yang kalian bahayakan adalah penjual-penjual kecil yang masih bingung cari makan tiap harinya, yang mereka bahkan tidak tahu apa-apa tentang kebijakan perusahaan.

Ada sebuah peribahasa Cina yang layak untuk kita renungkan. "Menyimpan dendam seperti meminum racun tapi berharap orang lain yang mati."

Buddha pun berkata, "Anda tidak dihukum KARENA kemarahan Anda, Anda dihukum OLEH kemarahan Anda."
Jika tetap tidak bisa mengendalikan kemarahan? DIAM!
Setidaknya kemarahan kita tidak akan menjadi sebab kemarahan orang lain.
“Barangsiapa yang diam, dia selamat.” (HR. Tirmidzi no. 2501)

Dan aku tahu, Memang ada saatnya memproteksi diri. Ada saatnya mempertahankan kenyamanan pribadi.
Tapi bagiku, ada juga saatnya untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Karena itu, aku tidak akan pergi dari sini :)

--------------------------------------


Okeyh, sekian sharing tentang handphone yang bisa aku sampaikan semoga bermanfaat ya. so, di antara kalian ada yang pernah bereksperimen menjalani hidup tanpa handphone ?

63 komentar:

  1. Baru mau mulai gaya hidup tanpa handphone di jam produktif nih rul, dari pagi sampe jam 9 malem.

    Iya sih, notfikasi di hp itu distraksi banget, seminggu aja bisa ada ratusan notif, trus masa iya kita harus ngecek dan baca satu persatu isi pesannya? Enggak kan? Hehe

    Kalo catatannya afi di facebook itu gue udah baca juga kok, argumennya bagus. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waw lama juga yah sampe jam sembilan malam :)

      semoga berhasil yap

      Hapus
    2. Intinya jangan terlalu kecanduan. Dunia nyata dan kerja adalah lebih penting. Mengerti profesi masing-masing saja.

      Hapus
  2. Memang betul klo sudah megang hape itu lupa makan, waktu, pelajaran, sehingga nilai turun.

    Itu karena aku selalu kepo dengan notif notif yg muncul di medsos.

    Btw......Tapi alhamdulillah aku skrng bisa mengatur waktu berkat ayahku yg menghapus gameku di hape

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hayo, ketahuan sering maen game..wkwk

      Hapus
    2. Kalo sekarang kayaknya dia lebih sering ngeblog :) alhamdulillah

      Hapus
  3. Memang banyak sekali positifnya ya mas, bisa kucoba lagi yang lebih produktif..

    Btw, itu gamabr HPnya sama HPku mas. hehe
    HP perjuangan itu..he

    BalasHapus
  4. gue malah baru aja berencana sabtu minggu engga meang laptop samaa sekali, tp ttp belum bisa tp gue kagum krn lo berani matiin hp 10 hari, itu luar biasa banget menurut gue karena gue sehari aja ga megang hape rasanya mustahil, sebenernya gue pengen banyak ngikutin jejak lo krn dari beberapa waktu yang lalu entah kepana gue pengen aja sehari dua hari engga megang hp tpi kenapa ya sudah banget gitu lho rul

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi kayaknya gue sedikit percuma nih karna walaupun berhari-hari ga megang hp tapi kan di kantor tetep megang komputer terus ada jaringan Internetnya huaaaa

      Hapus
  5. barusan HP pintar saya rusak dan gak hpan 5 hari
    asyik kok mas, saya jadi bisa konsentrasi baca buku
    tapi, ya banyak juga sih yang komplen karena gak bisa dihubungi, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha kadang HP rusak banyak memberi hikmah ya gan .

      Hapus
    2. Aku juga begitu, nanti juga menjadi terbiasa.

      Hapus
  6. Tidak peka terhadap lingkungan sekitar itu, salah satu racun yang paling besar buat hidup gue, karena udah addict banget sama gadget. Bahkan ga jarang orang tua sering marah, karena 24 jam mata anaknya cuma dilayar kaca.

    Untuk bisa 10 hari tanpa handphone itu luar biasa banget. Dan Rasanya jadi makin mau berusaha hidup sehat kaya gitu..

    BalasHapus
  7. Memang ini merupakan hal yang positif mas, dulu pas SmA aku juga melakukan hal tersebut, karena ada aturan anak sekolah di SMA ku gak boleh bawa hape, hape jenis apapun. Meskipun sekolahan lain boleh tapi kita tetep nurut aja.

    Ya ada hal postipnya, kita tidak dijejali dengan dunia maya yang belum tentu kebenarannya, kita bisa berinteraksi dengan warga sekitar, akhir-ini aku juga membatasi penggunaan hape, lebih sering berkumpul bareng temen sekitar rumah.

    Tapi aku baru tahu ada siswa SMA nulis kayak gitu. Bagus pemikirannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah samaan kita.
      Pas SMA juga aku dilarang bawa HP :)

      Hapus
  8. Dulu waktu ngantor juga gaboleh bawa hp. Kecuali bagian marketing. Aku belum pernah ngerasaian 10 hari tanpa hp. Tapi saat rempong masak, di warung, bis akok no hp 6 jam :)
    Keren ya si Afi ini. Coba ada 10 Afi, pasti negeri kita terasa adem :)

    BalasHapus
  9. Jadi kangen sama hp jadulku. :D

    BalasHapus
  10. Betul juga sih. Penggunaan hp bisa bikin konsentrasi pecah. Eh, hp yang ada internet maksudnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku sama aja teh pas pake HP ga ada internetnya juga bisa pecah konsentrasi muehe

      Hapus
  11. Jadi inget waktu zaman sekolah. :'D Kedapatan online di tengah jam pelajaran. Ternyata gurunya online juga, jadi tahu kalau muridnya online.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya elah guru ama murid sama aja kelakuanya wqwq

      Hapus
  12. Ya ampun menohok banget tulisan di gambar itu, benar sih amanah dan perlu dipertanggungjawabkan huaaaa
    Yang km tulis itu jg benar manfaatnya bisa fokus kerja dan gak curi2 waktu utk buka notif gak penting. Tapi kalau aku sih masih suka curi2 hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya aku juga masih suka curi-curi main hp ko.
      manusia dimana-mana sama aja wqwq

      Hapus
  13. Wah kita sejalan dong mas... Sama aku juga kalo pas kerja ngak pernah maen HP... Soalnya aku kan maenan laptop... yaiya kali maenan hp tangan kiri laptop tangan kanan heheh...
    Aku juga pake Hp sekedar ngangkat telpon dari panitia lomba aja, buat konfirmasi hadiah udah dikirim apa belom...akakaka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakak kayaknya subur banget ya hadiah-hadiah lombanya.
      mantap jiwa!

      Hapus
  14. nyasar kesini gegara pengumuman lomba dari cheria wisata XD *telat banget yak? nggapapalah daripada ngga di-kepo blognya, kan mubazir hehe

    di tempat kerjaku juga ada aturan karyawan ngga boleh megang hp, tapi khusus bagian penjualan sih...untungnya aku di bagian office, jadi kadang-kadang masih banyak main hp.nya daripada kerja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah selamat ya mas wisnu udah kesasar di blog yang ga guna ini :)

      Hapus
  15. Setuju banget bang. Gue pernah berpikiran menjauhi handphone. Ya pada awalnya itu susah bang, pasti tanpa sadar kita nyuri-nyuri kesempatan buat main handphone.

    Tapi setelah gue bertekat buat gak main untuk sementara. Itu berhasil. Dan banyak dampak positifnya juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wih selamat ya.
      kita satu pengalaman nih :v

      Hapus
  16. aduh baca tulisan di gambarnya kesindir nih :(

    BalasHapus
  17. setuju nih, tanpa HP seharian, hidup kita gak masalah kok, malah jadi lbh fokus sama kerjaan, kalau saya lbh fokus momong anak-anak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga pas momong anak si anaknya ga fokus main HP ya bu wqwq

      Hapus
  18. belasan jam tanpa smartphone itu prestasi manusia modern, loh. gue sih sulit, apalagi semenjak bikin online shop. paling lama gue nggak megang handphone 4 harian, gara2 disita guru :")

    BalasHapus
    Balasan
    1. gue paling lama disita guru setahun.
      bahkan ada yang ampe sekarang ga balik lagi ,.

      Hapus
  19. Saya kalau cuma sehari doang kelihatannya masih bisa. Apalagi kalau suasana medsos lagi panas gitu mending jauh-jauh, deh

    BalasHapus
  20. Yang pasti hidup lebih damai dan bisa makin ikrib ama lingkungan sekitar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul kang cumi,
      jadi makin Ikrib :)

      Hapus
  21. Itu peraturan kantor sama kayak peraturan sekolahan di Sultra Rul, jadi HP komunikater gitu masih laris di sini. Emang bagus juga sih biar lebih fokus tuh anak-anak sekolahan. Tapi saya belum pernah coba, lah gimana, Bos ngubunginnya suka pakai WA. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaaa bagus itu, Bos kamu orangnya kekinian ya ..

      Hapus
  22. sukurlahhh ak termasuk orang yang bisa tanpa handphone walaupun gak sehariann juga :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. walau Tanpa Handphone kehidupan masih tetap berlanjut ya kak :)

      Hapus
  23. jadi sisi positifnya justru lebih banyak ya kalau kita tanpa hape....cobain ah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung yang pake bang.
      Bisa jadi nilai positifnya lebih besar bisa jadi nilai negativenya yang besar muehe

      Hapus
  24. Sekarang kan ada pepatah, pembantu ingin seperti majikan. Gayanya juga ingin seperti majikan yang selalu bawa handphone. Lah kalau juragan, boleh dan dimaklumi karena mencari order atau relasi kerja.
    Emang sebaikanya jam kerja, ya bebaskan sejenak dari dunia maya. Paling-paling yang sms juga hanya basa-basi.
    Seperti jam ibadah, sebaiknya lepaskan dari urusan mobile.
    Kasihan jurgan yang sudah membayar, tapi produktifitas kerjanya menurun hanya karena sibuk melayani dunia maya.
    Aku juga begitu ,tidak terlalu perdulu dengan dering handphone, jika penting silahkan silaturahmi kerumah, Sadis ya ???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anjay ga pake basa basi langsung di udang ke Rumah.
      Seperti kembali ke xaman purba, tapi kayaknya lebih asik mampir gitu sih agar supaya mendapatkan jamuan makan gratis :)

      Hapus
  25. Pernaaah mmm atau sering ya? Hahaha,tapi setelah beberapa hari nggak pegang hp terus pegang hp lagi pasti deg-deg an nggak jelas, apalagi kalo dapet chat yang isinya, "bales chat woy!", "chat gue dianggurin nih?", "ping ping ping!" hahaha dan setelah itu mulai mencari alibi, dari kehabisan kuota, wifi belum dibayar, mati listrik sebulan, dll😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha benger banget.
      bahkan sampe ada orang yang khawatir kita kenapa-napa.
      ada tuh orang yang percaya kalo aku diculik karna seharian ga main sosmed wqwq

      Hapus
  26. Susah hilangin kebiasaan pegang handphone.... Hehehehe

    Follback www.mangandosetiawan.com
    Salam kenal
    Terima kasih

    BalasHapus
  27. kalo hapenya jadul kayak gambar diatas nggak ngaruh ya.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngaruh juga,
      kan lumayan ada game uler nya bisa di mainin :(

      Hapus
  28. aakkk aku pernah bnget gegara henpon rusak akhirnya gahenponan dan rasanya luar biasa tenang,, salah satunya waktunya solat ga ketunda gegra henponan sampai akhire ga solat. bahahaha. pengennya tanpa henpon terus sayangnya kerjaan kantor emang kudu online jadi ya musti henponan. heehheeh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga pernah gara gara hansphone dan bisikan setan akhirnya aku jadi telat solat berjamaah :(
      Tobat yu aah

      Hapus
  29. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search