20 Agustus 2017

SOLO TRAVELING KE MANGROVE PARK PEKALONGAN


Pagi itu sekitar pukul 4.30, keretaku sudah sampai di Stasiun Pekalongan. Setelah menunaikan shalat subuh aku duduk-duduk sebentar di bangku stasiun sampai matahari mulai naik.
Ini merupakan pertama kalinya aku ke Pekalongan, seperti biasa aku tidak memiliki rencana ingin kemana. Bingung ? tentu saja tidak. Toh sekarang sudah ada internet, info apapun yang aku butuhkan semua tersedia disana.

Hidup di era digital seperti saat ini memang serba mudah, hanya dengan sekali klik kita bisa memenuhi segala keperluan yang kita butuhkan seperti membeli tiket pesawat, kereta, ojek sampai memesan makanan semua bisa dilakukan secara online dalam satu genggaman.

Berkat Internet di era digital jugalah yang membuatku tidak takut lagi untuk melakukan solo traveling. Menurutku hidup di era digital membuatku semakin merdeka, sebab hidupku terasa lebih mudah tanpa adanya hambatan.
Berbekal GPS dan arahan dari salah seorang Blogger Pekalongan lewat chatting WhatsApp, aku diberi opsi tempat wisata yang bisa ku kunjungi. Tentu saja aku memilih tempat yang mudah dijangkau dan letaknya dekat dari stasiun.
Dan pilihanku jatuh pada Taman Mangrove a.k.a Mangrove Park di kelurahan Kandang Panjang Kota Pekalongan dekat Kampus Stain dan pantai pasir kencana.
Di Pekalongan terdapat beberapa alat transportasi yang dapat digunakan seperti angkot, becak atau (G)ojek. Dan aku memilih jalan kaki !. Sengaja, supaya bisa lebih leluasa melihat geliat masyarakat. 

Walaupun cuaca sangat panas tetapi aku tetap saja berjalan, menyenangkan sekali menyaksikan aktifitas warga Pekalongan yang ulet, sopan dan ramah.
Sebelum ke Taman Mangrove aku juga sempat mampir ke tugu Pekalongan, niatnya ingin sekalian cari warung untuk sarapan pagi, sayangnya semua warung masih tutup. Yasudah tidak apa-apa, lihat patung pahlawan seperti ini juga sudah membuat kenyang. Yakali.


ADA APA SIH DI TAMAN MANGROVE PEKALONGAN ?

Hampir satu jam perjalanan akhirnya aku sampai di Taman Mangrove. Lokasinya mudah di tebak, sebab sebelum mencapai lokasi mangrove aku sudah dapat melihat pohon mangrove yang banyak tersebar di sisi jalan.
Didekat pintu masuk terdapat beberapa orang yang sedang berkumpul, apakah mereka petugas ? aku tidak tahu. Anehnya tak ada satupun dari mereka yang menghampiriku untuk meminta uang masuk. Disini juga tidak ada papan informasi terkait harga tiket.
Akupun menghampiri kerumunan orang tersebut lalu mengucap salam. Aku tidak akan memulai bertanya harga tiket masuk, biar mereka saja yang memulia duluan. Nyatanya, mereka tidak bertanya apa-apa. Yasudah aku masuk saja.
5 langkah berjalan tiba-tiba aku inget dosa, kalau tidak bayar tiket nanti travelingku ga berkah. akupun membuka google, mencari tahu tentang tempat ini. Kesimpulanya membuatku ketawa-tawa sendiri, ternyata tempat ini memang gratis.
Walaupun untuk parkir bayar sih, sekitar 2000 an gitu. Wajar lah ya, kawasan parikirnya juga luas ko, worth sama harganya. Yoo saatnya keliling taman mangrove. Yaay!

JEMBATAN SHELTER INSTAGRAMable


Wahana pertama yang aku lihat di Taman Mangrove adalah jembatan cantik yang disebut shelter. Jembatan ini dibangun diatas air, sehingga wisatawan dapat melihat pohon mangrove yang tumbuh dibawah jembatan.


Saat itu aku melihat beberapa pengunjung yang sedang sibuk berselfie ria. Tidak mau kalah akupun ikut mengabiskan memori kamera. Mengabadikan moment di jembatan Mangrove Park memang wajib hukumnya, jangan sampa pulang-pulang kamu menyesal karna tidak sempat berfoto disini. Jembatanya InstagramAble banget cuy.



KELILING TAMAN MANGROVE MENGGUNAKAN SAMPAN


Saat berjalan-jalan diatas jembatan aku sempat melihat sebuah SAMPAN berlalu lalang disekitar Taman Mangrove. Sampannya unik seperti banana boot yang sudah di modifikasi. Btw, Untuk naik ke sampan ini gratis loh, tapi turunya bayar ya Rp. 10.000 hehe.
Selama naik sampan pengunjung akan diajak berkeliling melihat pohon mangrove dari jarak dekat. Menyesal sekali saat itu aku tidak sempat naik sampan, padahal wahana ini bisa membawaku melewati lorong-lorong pohon bakau sambil menyimak pembahasan menarik dari guide tentang mangrove.
Mungkin aku harus kembali lagi ke sini untuk naik sampan. Setuju ?

PUSAT INFORMASI MANGROVE


Sebelum masuk ke Jembatan Shelter pengunjung akan melewati bangunan berwarna coklat yang merupakan Pusat Informasi Mangrove (PIM). Disini pengunjung dapat membaca-baca buku di perpustakaan dan melihat beragam pameran. Sayanya, aku tidak bisa masuk karna pintunya masih terkunci.

Ah, Mungkin aku harus kembali lagi kesini (2)

BERDAMPINGAN DENGAN KREMATORIUM

Dari keajauhan dekat pintu masuk aku dapat melihat bangunan bertuliskan Krematorium. Saat itu aku tidak tahu fungsi bangunan tersebut. Tetapi setelah tanya google ternyata krematorium diambil dari kata kremasi yang artinya tempat pembakaran mayat menjadi debu. Loh kok jadi horor wkwk.

TIPS JALAN-JALAN NYAMAN DI TAMAN MANGROVE


Berikut ini beberapa tips untuk kamu yang ingin berlibur ke Taman Mangrove Pekalongan.
  • Pakailah pakaian yang menyerap keringat, mengingat cuaca di Taman Mangrove sangat panas. Bisa juga menggunakan topi atau kacamata sebagai pelengkap.
  • Ditaman ini tidak terdapat warung makan, jadi kalau kamu orangnya cepat lapar lebih baik membawa bekal sendiri dari rumah.
  • Mangrove Waterpark Pekalongan sangat cocok dijadikan sebagai destinasi Keluarga, jadi ajaklah orang-orang tercinta ke tempat ini. Taman Mangrove juga bisa dijadikan ajang bermain sambil belajar.
  • Jangan buang sampah sembarangan, ayo jaga dan lestarikan lingkungan mangrove Park.
  • Jika tidak ingin menyewa sampan, kamu bisa membawa sampan sendiri dari rumah, he yakali.

ARTI KEMERDEKAAN DI ERA DIGITAL

Arti Kemerdekaan di Era Digital menurutku yaitu saat aku bisa mewujudkan semua impian. Terutama impian keliling dunia. Senang rasanya saat bepergian ke tempat baru yang belum pernah ku kunjungi sebelumnya. Melihat beragam adat, budaya, bahasa dan berbagai keanekaragaman yang ada di alam semesta.

Menyebrangi berbagai pulau, menjelajah hutan, mendaki gunung dan bertemu banyak orang baru merupakan pelajaran yang sangat berharga.



38 komentar:

  1. Wah seru nih tempatnya. Salam kenal mas.
    Yuk singgah ke kidalnarsis.blogspot.co.id

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas seru banget. Ayo ke sini masnya :v

      Hapus
  2. sumvah lw tambah gemuk di foto.

    *udah gitu aja.

    BalasHapus
  3. Duh.. kang.. Asyik banget jalan-jalan ke TAMAN MANGROVE PEKALONGAN, kalau saya tahu saya ikut deh, hehe...

    BTW dalam rangka apa jalan ke sana kang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam rangka anu kang.
      Udah aku tulis di postingan sebelumnya sih :)
      Akang cek aja ya muehe

      Hapus
  4. tempat kayaknya terawat ya, bersih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya gan jadi nilai plus nih untuk tempat ini :)

      Hapus
  5. Ya, kau harus balik lg ke sono spy bisa cerita ttg perahu dan maket itu :D. Klo perlu cerita ttg pembakaran di krematorium jg. Abu nya dikemanain ya?. Btw, kualitas fotonya bagus.. sukses bikin iri yg baca untuk ikutan ke sana hahaha. Baru tau liat patung bs kenyang. Ya kali :D. Nice review :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha apa-apaan aku harus mereview krematorium :v
      Aku kermaren sempet lewatin krematorium tapi karna ga tau tempat apa jadi ga ngerasa horor :v

      Hapus
    2. Yah sayang dong ga tau itu tempat horor.. belum pernah saya baca liputan travel yg ada sentuhan horornya padahal. Pasti seru.. hahaha.cobain lah dek.. coba liput dari sudut yg berbeda. Kakak ingin tau gimana hasil tulisanmu ntar nya. :)

      Hapus
    3. Hmmm sepertinya menarique :v

      Hapus
  6. naek perahunya murah 10 rebu. di mangrove sby 25 rebu
    suka jembatannya ih bagus

    BalasHapus
    Balasan
    1. BErarti kamu harus coba naik perahu kesini ka. Murah :v

      Hapus
  7. Instagrammable banget ya lokasinya! Kayaknya asyik juga, nih, meskipun pasti panasnya masya Allah banget :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakaka iya beneran ini teh panas, datangnya pas pagi atau sore haria aja teh biar adem

      Hapus
  8. Wah, keren. baru tau kalau Pekalongan juga punya Mangrove Forest ya..dan emang murah bangettt cuman 10ribu saja. Gue pernah ke Mangrove yang di Jakarta Utara sana dan juga naik perahunya berempat bayar 100ribu tapi isa mengelilingi semacam sungainya begitu...
    iya, di sana emang panas banget jadi disarankan bawa topi juga minum sekalian...kapan kapan ke sanalah sama Suami :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. aah i see,
      aku tau tuh Mengrove di Jakarta tapi belum pernah kesana.
      Sip aku masukin Bucket list dulu :)

      Hapus
    2. iya di sana juga Mangrovenya bagus banget kok, berasa kayak bukan di Jakarta yang identik dengan bangunan pencakar langit plus polusinya :)

      Hapus
    3. Bruntung Jakarta, ditengah pekatnya polusi udara masih punya wisata alam yang asri :)

      Hapus
  9. Lumayan juga kalau jalan dari stasiun - mangrove parknya 1 jam, gempor dah itu kaki. Hahaha. *Tapi kalau udah niat mah, biasa aja kali*

    Lumayan kalau gratis ini, mana tempatnya cocok buat foto hits instagram lagi. Betewe-betewe, itu yang motoin siapa dong bang kalau kesininya solo travelling? Tripod & timer kah? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebetulnya biasa aja aku orangnya emang suka jalan :)

      Hapus
  10. Tempatnya bagus, ngga kayak wisata mangrove di kota gue, walaupun sama2 gratis sih. Jembatannya keren, selebgram pasti betah. Yang jadi pertanyaan, itu fotonya pake apa, kalo dari cerita diatas, bilangnya pergi sendiri~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku moto sendiri aja gitu pake Remot.
      Terus kameranya di taro di berbagai tempat macem atas batu, bangku, pohon dll :v

      Hapus
  11. di sumsel juga ada taman nasional mangrove, mampir gih ke sembilang hehe

    BalasHapus
  12. Bagus banget. Semoga taman mangrove di tempat ane segera sebagus ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eamng tempat ente dimana daerahnya gan ? wk

      Hapus
  13. Pekalongan Mangrove Park ini jadi salah satu favoritku waktu kunjungan 2 tahun lalu. Kemarin pas disana, ikutan trip pakai sampannya ga mas? Cuma 10K klo ga salah inget. Sekarang kondisinya gimana ya? Ada perubahan apa ya sejak 2 tahun silam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah sepertinya kunjungan bang Bobby macam-macam ya selain ke mangrove juga ke museum Batik.

      Hapus
  14. Sekarang banyak hutan mangrove yang akhirnya menjelma jadi tempat wisata instagramable ya. Kalau ke Pekalongan harus mampir kesini juga ah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. HArus mampir teh Ratna,.
      masukin daftar aja dulu yaa :)

      Hapus
  15. yap, keliling dunia mungkin memang impian kebanyakan orang. bisa merasakan budaya baru, tradisi baru, dan adat yang belum pernah kita rasakan itu adalah hal yang sangat2 menyenangkan, apalagi di era digital seperti ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah sekarang, mari kita menjelajah bersama ! yuhu

      Hapus

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search