25 Agustus 2017

SERUNYA WISATA SAMBIL BELAJAR MEMBATIK DI MUSEUM BATIK PEKALONGAN


Ada yang sudah pernah membatik ? Kalau belum, yuk ikut aku belajar membatik langsung dari bumi batik Nusantara, tepatnya di Museum Batik Pekalongan.
Setelah main-main sejenak di Taman Mangrove (MangrovePark) Pekalongan aku langsung melanjutkan perjalanan menuju pantai Pasir Kencana. Tidak banyak yang aku lakukan di pantai tersebut karna cuacanya sangat panas.
Lalu petugas pantai yang berada di depan pintu masuk menyarankanku untuk berkunjung ke Museum Batik. “Belum lengkap rasanya jika ke Pekalongan tidak mampir ke Museum Batik” Ujarnya. Oke! Akupun menyetujui saran beliau.
Transportasi menuju Museum Batik sangat mudah, Jaraknya juga sangat dekat dari Pantai Pasir Kencana. Hanya dengan menggunakan angkot dan membayar ongkos Rp. 5000 rupiah aku langsung diantar abang supir  menuju museum Batik Pekalongan.
Sekitar 15 menit perjalanan akhirnya aku sampai di lokasi museum, seperti inilah wujud museum tersebut.
Nice historical museum, a traveller should visit this place
Memasuki kawasan museum terasa sekali atmosfir zaman tempo dulu, sebab bangunan ini merupakan bekas kantor administrasi keuangan pabrik gula pada masa penjajahan kolonial Belanda sejak tahun 1906.
Pada perkembangannya, gedung ini mengalami beberapakali perubahan fungsi sebagai Balai Kota, Kantor Walikota, komplek perkantoran Pemerintah Kota dan terakhir sebagai museum Batik seperti yang kulihat saat ini.
Bangunan yang telah diresmikan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2006 ini beralamat di  Jalan Jetayu No.1 Pekalongan, Jawa Tengah. Hanya dengan membayar uang masuk Rp. 5000 kita sudah dapat menikmati beragam pameran batik di Museum Batik Pekalongan.

RUANG PESISIRAN / RUANG PAMERAN I


Setelah membayar tiket masuk dan mengisi buku tamu aku langsung diarahkan menuju ruang pertama museum. Di ruangan ini berisi berbagai koleksi batik khas daerah pesisir jawa, seperti batik Cirebon, Pekalongan, Batang, dan juga Rembang.
Diruangan ini juga terdapat berbagai macam alat dan bahan yang digunakan untuk membuat batik seperti canting, wajan, malam/lilin yang tersimpan apik di dalam etalase.
Disini juga dipamerkan berbagai jenis kain yang biasa digunakan untuk membatik seperti kain dari serat pisang, serat nanas, santung, viscos, doby, sutera cina, prima, paris, primisisma dan katun oxford. Wow ternyata banyak juga yah jenis kain batik, nama-namanya juga sangat asing ditelingaku. Itu artinya pemahamanku tentang batik masih sangat dangkal. kamu juga kah ?
O iya, saat aku mengelus-elus kain sutera China tiba-tiba aku mengalami sedikit accident. Kehalusan kain sutera China yang ku elus membuat beberapa kain terjatuh. Akward banget diliatin pengunjung museum yang lain.
Selengkapnya tentang kecelakaan ini bisa kamu tonton di vlogku yang berada di bawah postingan ini.

Keluar dari ruangan utama aku langsung disambut oleh taman hijau di tengah-tengah museum. Disitu terdapat bangku-bangku taman yang unik, tetapi mataku lebih tertarik menuju ruangan putih tempat penyimpanan Cap.

Cap merupakan salah perangkat yang digunakan untuk membuat batik, biasanya teknik batik ini disebut batik Cap. Pembuatan batik Cap relatif mudah, cukup menempelkan cap pada malam/lilin lalu menorehkanya di kain dan taraaa motif batik pun akan terlihat.
Cap yang ada di ruangan ini bermacam-acam bentuknya, namun yang jadi favoriteku adalah cap bentuk segitiga. sedangkan yang aku foto malah cap bentuk kupu-kupu.
A cool place to learn everything about batik
Disamping ruangan penyimpanan cap terdapat beberapa anak muda yang sedang asyik belajar membatik. Merasa tertarik, akupun ingin ikut bergabung bersama mereka. Tetapi setelah dipikir-pikir lebih baik aku menunggu mereka selesai dulu, agar aku bisa lebih leluasa belajar batiknya.
Worth to visit here, especially the batik making hands on
Sambil mengisi waktu, aku berjalan-jalan mengilingi ruang pameran lainya.

RUANG NUSANTARA / RUANG PAMERAN II



Ruang pamer kedua diisi koleksi aneka batik yang disumbangkan oleh pejabat negeri antara lain: batik sumbangan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan istrinya, Kristiani Herrawati, koleksi ini disumbangkan pada bulan Juli 2012, kemudian batik dari Wakil Presiden Budiono beserta istri, batik sumbangan dari Hatta Rajasa berserta istri, dan batik sumbangan Ainun Habibie.

RUANG PADELAMAN / RUANG PAMERAN III



Ruang pamer ketiga diisi koleksi batik nusantara yang berasal dari berbagai daerah diantaranya Kalimantan, Banten, bahkan Papua. Tak cukup hanya dengan melihat keindahan batik, sesekali saya juga menyentuh dan merasakan tekstur kainnya. Mengamati dari dekat motif-motif yang tercipta dari pembatik nusantara. Sungguh batik merupakan warisan budaya yang wajib dilestarikan.
Really good place with many historical batiks from all islands in Indonesia. You gotta go.
Melihat area praktik membuat batik sudah sepi, akupun langsung ngacir menuju kesana. Tanpa pikir panjang aku langsung meletakkan ransel dan mengambil selembar kain untuk membatik. Berbekal video tutorial yang pernah aku tonton di youyubr akupun mulai mengambil canting dan memasukkanya kedalam wajan. Lalu kugoreskan canting tersebut keatas kain.
Belum sempat ujung canting menyentuh kain tiba-tiba cairan malam/lilin jatuh bergitu saja ke atas kain dan menghancurkan imajinasi batik yang ingin aku gambar. Melihat kebingungan akhirnya mbak-mbak petugas dateng dan memberitahuku cara melukis batik yang benar.
Pertama-tama aku tidak boleh menggambar di atas lantai karna lilinya akan menempel ke lantai. Aku juga harus berhati-hati jangan sampai cairan malam/lilin tersebut berceceran kemana-mana.
Singkat cerita, ternyata membatik tidak semudah seperti yang kutonton di youtube. Membatik lebih rumit dari mengerti perasaan wanita. Hazik. Nah, kira-kira beginilah hasil karya batik buatan tanganku.
Its a good experience for making our own batik here,

*Catatan : Menurut beberapa sumber yang aku baca, Jika ingin praktik membuat batik pengunjung harus membayar terlebih dahulu. Tapi karna saat itu aku tidak tahu jadi aku langsung ngacir pulang wkwk.
Nah berikut ini Video Vlog saat mengunjungi museum Batik Pekalongan. Selamat menonton. Semoga berfaedah :)



17 komentar:

  1. bused, pendatang memang rusuh ya.
    udah bikin kain jatoh kaga bayar lagi pas berkreasi.

    terus itu kaya gambar bunga Vangke

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya yang ada di otak gue emang bunga bangke yang ada di kebun raya Bogor :v

      Hapus
  2. Waaahh kunjungan balik nih bang, mengingatkan perjalanan ke Museum Batik di Pekalongan ini. 2 tahun lalu diajakin sama dinas pariwisata jawa tengah main-main ke wisata di daerah pekalongan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waiya aku juga kemarin di undang sama pemkab Pekalongan tapi ke daerah Petungkriyononya :)

      Hapus
  3. wow bagus banget muesumnya, aku suka dengan museum, catet kalau ke pekalongan mau gak mau hrs ke museum batik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Catet sekarang ya teh,
      Di ingat baik-baik alamatnya :v

      Hapus
  4. Kalau disuruh milih saya lebih suka batik tulis daripada batik cap. Di Jepara juga punya batik khas lho, namanya batik tenun troso.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lah baru denger itu nama Batik.
      Ternyata jenis batik memang bener-bener banyak ya kang :v

      Hapus
  5. Hallo bg Leon... :) Aku jujur udah lama banget gak ngikutin perjalanan di blog ini. Ya, seperti yang bg leon tau. Setelah hari itu... Ahsudahlah....

    Jujur saja, baca postingan ini jadi ikut ngerasa cetek banget ilmu pengetahun di dunia batik. Padahal, batik emang ciri khas salah satunya dari Indonesia.

    Tapi, melalui post ini, aku seneng bisa belajar banyak. Setidaknya mengenal kata-kata yg jarang masuk di telingaku ini.

    Hal lainnya, aku ikutan ngeri aja gitu, udah di museum, malah bikin rusuh.. Hahahaha.

    Tapi, bg Leon keren. Dapet apresiasi dari Bupati langsung. JOS!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Welcome back bang Pangee.
      Seneng Pange Bangkit kembali :v

      Aku juga baru tahu istilah Batik bru-baru ini Pange,
      Pengetahuanku tentang batik juga masih sangat dangkal :(

      Hapus
    2. pengalaman yang sangat berharga nih mas, bisa langsung praktek membatik dan tau naama alat untuk membatik juga.

      kalau aku sih belum pernah berkunjung ke museum batik, apalagi mencoba membatik, dulu sih waktu SD bikin pakai cat air hehe.

      berhubung koneksi agak lemot aku belum sempet nonton vlogmu mas hehe, lain kali aja ya.

      Hapus
    3. Nanti kalau koneksinya sudah ngebut pastikan kamu nonton loh ya :v

      Hapus
  6. suka dengan warna dan motif batik khas pesisiran...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cuma orang gila yang ga suka batik pesisir

      Hapus
  7. Saya kesana pas hari pertama sebelum chek in hotel
    Seneng bgt bisa ikut2 kreasi batik dan lihat beebagai koleksi batik nusantara

    BalasHapus
    Balasan
    1. waiya sama aku juga sebelum ke Hotel main main dulu kesini :v
      Eh praktek ngebatik itu bayar ga sih ?

      Hapus
  8. Kebetulan aku orang Pekalongan. Kalau sekadar praktik batik cap dan tulis nggak bayar kok. Memang disediakan untuk pengunjung. Kalau mau praktik lebih banyak (training) baru bayar dan acara traning membatik diadakan di hari-hari tertentu atau ada event tertentu. Untuk training biasanya dari menggambar sampai teknik warna. Kalau pengunjung tidak sampai warna.

    BalasHapus

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search