22 Oktober 2016

MENJELAJAH DIENG, NEGERINYA PARA DEWA


Setelah mati-matian menulis skripsi, saya memutuskan untuk merayakan keberhasilan tersebut dengan memberikan reward berupa liburan. Liburan ini saya lakukan untuk menyegarkan kembali pikiran saya yang sudah suntuk akibat skripsi.

Awalnya saya kebingungan untuk memilih destinasi mana yang akan saya kunjungi. Namun setelah googling kesana kemari, akhirnya saya memutuskan untuk mengunjungi dataran tinggi Dieng yang berlokasi di Wonosobo - Jawa Tengah.

Setelah mantap ingin ke Dieng, sayapun mengontak beberapa temen kuliah untuk menjadi partner selama perjalanan. Saya pikir dengan banyaknya waktu luang setelah menyelesaikan skripsi, mereka dapat menyetujui ajakan saya. Tapi ternyata saya salah, Tak ada satupun dari mereka yang bergairah dengan ajakan saya.

Sebagai seorang yang tidak memiliki keberanian untuk melakukan perjalanan seorang diri, tentu hal ini hampir membuat saya putus asa. Namun, karna rasa penasaran dan hasrat yang begitu besar ingin berkunjung ke Dieng, sayapun mencoba cara lain untuk mendapatkan teman seperjalanan. yaitu melalui media sosial.
Tidak beberapa lama wara-wiri di medai sosial, akhirnya saya menemukan salah satu Group Traveller dari Jakarta yang akan melakukan perjalanan ke Dieng. Tanpa pikir panjang sayapun langsung join.
Seminggu setelahnya, saya langsung menuju Jakarta menggunakan Komuter Line dari Bogor. Setelah sampai di stasiun Sudirman saya melanjutkan perjalanan menuju Plaza Semanggi menggunakan bus metro mini.

Plaza Semanggi merupakan tempat yang telah disepakati sebagai meeting point untuk berkumpul dengan rekan-rekan traveller yang lain.

Sa’at itu waktu menunjukkan pukul 04.30 sore. Keadaan Ibu Kota luarbiasa macet, Ditambah udara panas dan suara klakson yang saling sahut sukses membuat saya pusing.

Setelah tiga jam menghabiskan waktu di metro mini, akhirnya saya sampai di Plaza Semanggi. Dan sekitar jam sepuluh malam, barulah perjalanan ke Dieng di mulai.


±10 jam perjalanan membuat badan saya terasa pegal. Namun, rasa pegal itu seketika hilang setelah saya sampai di Dieng. Bagaimana tidak, sepanjang perjalanan saya dimanjakan oleh pemandangan yang indah, keelokan alam yang membuat saya enggan berkedip, serta udara sejuk yang menjadi pelengkap selama perjalanan.

Tidak beberapa lama, mini bus kami sampai di depan tugu Dieng, Awalnya saya enggan untuk turun dari bus. Namun, karna beberapa wisatawan sudah keluar berhamburan dan berfoto ala-ala, akhirnya sayapun ikut terbawa suasana.

Berikut oleh-oleh pertama saya saat di Dieng.

Setelah puas berfoto ria, kamipun melanjutkan perjalanan menuju tempat penginapan.

Sebagai Daerah Kawasan Wisata, Dieng memiliki banyak sekali Pilihan tempat menginap, baik penginapan sederhana, Homestay maupun Hotel. Tentunya dengan harga dan fasilitas yang bervariasi.

Untuk menghemat pengeluaran kamipun menyewa sebuah homestay dengan fasilitas yang sangat memuaskan. Dalam satu kamar terdapat double bed, televisi, Kamar mandi di dalam, hot water serta hidangan makan yang sudah disediakan oleh pemilik homestay yang sangat ramah.

Sa’at itu saya sekamar dengan dua orang teman saya yang bernama Naya dan Gery. walaupun saya baru mengenal mereka tetapi saya percaya mereka anak baik-baik, hehe.

Sesampainya di Homestay, sayapun langsung membersihkan tubuh, shalat berjamaah, makan siang, dan istirahat sejenak. Setelah itu barulah petualangan menjelajah Dieng dimulai. Yaay !

Dieng Plateau Theater merupakan tempat pemutaran film dokumenter tentang Dataran Tinggi Dieng. Tempat yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 9 April 2006 ini menjadi destinasi pertama yang saya kunjungi.

Selama ±20 menit durasi film, saya disuguhkan berbagai informasi tentang Dieng, seperti terbentuknya dataran tinggi Dieng dan gunung-gunung kecil disekitarnya, keadaan masyarakat Dieng, kondisi Geografis, adat dan budaya Dieng, Fenomena alam, Mata pencaharian warga Dieng dan masih banyak lagi sejarah Dieng yang diputar di bioskop ini.

Keuntungan lain setelah menonton bioskop Dieng Plateau Theater adalah saya dapat memiliki bekal pengetahuan tentang dataran tinggi Dieng, sehingga selama perjalanan yang saya lakukan menjadi lebih berkesan.

Jadi tidak salah jika saya berpendapat bahwa Dieng Plateau Theater merupakan destinasi utama yang wajib di kunjungi sa’at berada di Dieng.


Setelah menikmati film dokumenter di Dieng Plateau Theater, sayapun melanjutkan perjalanan menuju Batu Ratapan Angin. Untuk menuju lokasi ini tidak perlu menempuh jarak yang terlalu jauh, karna tempat ini masih satu lokasi dengan Dieng Plateau Theater. jadi “tinggal salto juga sampai” begitu kata gery.

Batu Ratapan Angin merupakan dua buah batu besar yang berdampingan yang terletak diatas bukit. Oleh karna itu, untuk menuju tempat ini saya harus berjalanan menanjak melawati bebatuan dan beberapa perkebunan kol yang berada di kanan-kiri jalan.

Batu Ratapan Angin disebut juga dengan nama Batu Pandang Dieng atau Batu Pandang Telaga Warna. Namun, apapun itu namanya, tempat ini sukses membuat saya terkagum-kagum oleh pemandangan Mahakarya Sang Pencipta berupa Telaga Warna dan Telaga Pengilon dengan latar belakang pegunungan.



Melalui ketinggian dari Batu Ratapan Angin saya dapat melihat dengan jelas Perbedaan warna yang kontras antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Ini sangat luar biasa !.

Disinipun terdapat beberapa wahana yang cukup menarik untuk di coba. Seperti flying fox dan jembatan merah putih. Sayangnya saya tidak sempat menyicipi wahana-wahana tersebut karna banyak sekali pengunjung yang mengantri.



Setelah puas menikmati pemandangan dari batu ratapan angin, sayapun melanjutkan perjalanan menuju Kawah Sikidang.

Kawah Sikidang merupakan kolam berisi kawah yang timbul karena aktivitas Gunung Berapi. Siapa sangka aktivitas vulkanis yang terjadi berabad-abad lalu masih tetap terjadi hingga saat ini.

Saat saya menginjakkan kaki di kawasan kawah, saya langsung disambut oleh aroma belerang yang sangat menyengat. Sehingga tidak salah jika disepanjang perjalan menuju titik kawah banyak sekali pedagang yang menjual masker. Untungnya saya sudah membawa masker sendiri dari rumah hehe.

Semakin jauh saya berjalan, bau belerang terasa semakin kuat. Namun, hal itu sama sekali tidak mengganggu penciuman saya. Mungkin, saya sudah terlanjur kagum menyaksikan kepulan asap kawah sikidang beserta pemandangan eksotis padang solfatara yang berwarna putih disekitar lokasi kawah. 

Bahkan saat saya berjalan menuju kawah utama, saya melihat banyak sekali kawah-kawah berukran kecil di sepanjang jalan.

Hingga akhirnya setelah berjalan kurang lebih 500 meter, sayapun sampai di titik kawah. Disini saya bisa melihat secara langsung Letupan-letupan lumpur panas disertai gas yang mengepulkan asap putih dari jarak dekat.

So, untuk kalian yang ingin merasakan sensasi berdiri di atas periuk magma bumi, di sinilah tempatnya.



Di sekitar kawah terdapat pagar pembatas agar para pengunjung tidak terlalu mendekat sampai ke bibir kawah. Jadi keamanan lokasi wisata ini sangat terjamin.

Uniknya lagi, disini terdapat banyak sekali pedagang yang menjual telur kawah. Yaitu telur yang dimasak diatas uap kawah yang sangat panas. kamu tertarik untuk mencobanya ?




Destinasi saya selanjutnya yaitu mengunjungi rumah para Dewa di Komplek Candi Arjuna. Candi Arjuna merupakan salah satu dari sederet candi di Dieng yang masuk list wajib untuk dikunjungi selama saya di Dieng.

Saat saya sampai di Komplek Candi Arjuna, saya langsung di sambut oleh bangunan candi Arjuna yang berdiri kokoh beserta beberapa candi lainya seperti candi Semar, candi Srikandi, candi Puntadewa dan candi Sembadra.

Meskipun masih ada beberapa candi yang sedang direnovasi, tetapi candi-candi di sini tetap mempesona.



Lingkungan candi yang bersih dikelilingi pohon pinus dan rerumputan hijau menjadi pelengkap keindahan Komplek Candi Arjuna. Sehingga tidak salah jika saat itu banyak sekali para wisatawan yang berkunjung untuk menikmati keindahan candi Arjuna. Bahkan untuk berfoto di candipun saya harus sabar mengantri.




Menurut sejarah, candi Arjuna ditemukan oleh tentara inggris pada tahun 1814. Sa’at ditemukan, kondisi candi masih tenggelam di dalam rawa. Sehingga perlu waktu yang panjang untuk mengeringi rawa tersebut. Begitu kata pak Budi selaku guide saya sewaktu di Dieng.

Pak Budi juga menambahkan, “Candi-candi di Dieng merupakan warisan budaya yang perlu dijaga, agar anak cucu kita nanti bisa menikmati keindahan Candi Arjuna sebagai salah satu warisan budaya leluhur.”


Destinasi saya selanjutnya yaitu mengunjugi kawasan Telaga Warna. Sebelumnya saya sudah menikmati telaga warna dari kejauhan yaitu dari atas batu ratapan angin. Namun, kali ini saya akan menikmati keindahan telaga warna langsung dari jarak dekat.

Saat saya memasuki kawasan telaga warna, saya langsung disambut oleh keelokan telaga warna dan pepohonan rindang yang berada di sekitarnya. Tempat ini disebut telaga warna karna air di telaga ini dapat berubah-ubah warna.

Perubahan warna yang terjadi di telaga ini disebabkan karna adanya kandungan belerang didalamnya, sehingga saat terkena pantulan sinar matahari telaga ini dapat  berubah warna menjadi hijau, biru laut dan warna putih kekuningan. Namun, telaga warna lebih sering mengeluarkan warna hijau.

Saat itu saya juga melihat telaga pengilon yang  berada tepat di sebelah telaga warna. Bedanya, telaga pengilon tidak terdapat kandungan belerang, sehingga warna air yang dihasilkan tidak akan berubah-ubah, yaitu berwarna coklat.

Kedua telaga ini memiliki luas yang hampir sama, sekitar 3 kali luas lapangan sepak bola. Sehingga saya tertantang untuk mengelilingi kedua telaga tersebut.



Awalnya saya berpikir akan merasa lelah jika berjalan memutari kedua telaga ini. Tapi ternyata saya salah, justru sebaliknya saya ketagihan. Bagaimana tidak, disepanjang jalan dipinggir telaga ternyata banyak sekali tempat-tempat menarik yang dapat disinggahi seperti bebatuan bersejarah, patung-patung Dewa serta beberapa Goa Alam seperti goa semar, goa sumur Eyang Kumalasari, goa pengantin dan juga goa jaran. Disini juga terdapat wahana permainan seperti flying fox dan panjat tebing.



Setelah puas mengelilingi telaga warna, tanpa terasa haripun sudah mulai gelap dan perutpun mulai keroncongan. So, kami memutuskan untuk mencari makan malam di sekitar Dieng.

Tidak beberapa lama mencari tempat makan, akhirnya kami menemukan salah satu kedai yang menyajikan menu makanan khas Dieng, yaitu mie ongklok.

Kami sengaja memilih mie onglok karna tidak afdhol rasanya jika berkunjung ke suatu tempat tapi tidak mencicipi kuliner khas daerah.
Mie ongklok merupakan mie kuah yang dicampur dengan sayuran kol dan potongan daun kucai ditaburi reruntuhan daun bawang. Pendamping mie ongklok adalah sate ayam, sate sapi atau sate kambing dengan taburan saus bumbu kacang diatasnya.

Saya tidak dapat menggambarkan bagaimana uniknya rasa mie ongklok ini, tapi yang pasti enak banget!.

Kalian harus coba sendiri ke sini.


Setelah puas mencicipi mie ongklok, kamipun kembali ke homestay untuk beristirahat. malam itu saya tidak ingin menyia-nyiakan waktu istirahat saya sedikitpun, karna saya harus men-charge tubuh saya untuk persiapan pendakian gunung Prau keesokan harinya.

Untuk keseruan perjalanan kali ini, saya akan merangkumnya dalam sebuah video. Silahkan ditonton.



Banyak sekali pelajaran yang saya dapat saat menjelajah Dieng. Keramahan warganya, pengetahuan warga Dieng akan sejarah kotanya dan kebudayaan Dieng yang tak akan lekang oleh zaman.
Saat perjalanan pulang dalam hati saya berdoa, "semoga kelak saya bisa kembali lagi bersama orang-orang yang saya cintai ke Negeri para Dewa ini".

Berikut beberapa tips travelling jika kalian berencana ingin ke Dieng:
  • Menjaga kesehatan fisik dan mental.
  • Membawa pakaian hangat seperti jaket, sweter dan sarung tangan. mengingat udara di Dieng sangat dingin. Bisa mencapai 15 derajat celsius, sedangkan di gunung Prau bisa mencapai -3 derajat celcius.
  • Dieng memiliki segudang tempat pariwisata, jadi jangan lupa rencanakan terlebih dahulu destinasi apa saja yang ingin kamu kunjungi.
  • Untuk sampai ke Dieng, kamu bisa menggunakan transportasi kereta api atau Bus.
  • Melakukan solo travel saat di Dieng atau saat mendaki gunung Prau sebenarnya bisa-bisa saja, tapi kalau kurang yakin ajaklah teman atau guide.
  • Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan moment, keindahan Dieng terlalu sayang untuk dilewatkan. Sebarkan pada dunia bahwa Dataran Tinggi Dieng yang berada di Jawa Tengah itu keren banget.
Terbukti setelah saya memperlihatkan dokumentasi perjalanan saya kepada teman-teman saya, mereka menyesal karna menolak ajakan saya ke Dieng.
Nah itu dia cerita Traveling saya selama sehari di Dieng Plateau, Baca juga kelanjutan ceritanya saat mendaki gunung Prau di Dieng. Terimakasih sudah berkunjung :)

107 komentar:

  1. saya lihat di candi anjuna itu ada rangka rangka apa ya mas?
    pemandangan uuuhhhhccc cuco :D
    kalo mau liburan ajak ajak bisssa kaleeee :D
    dan saya pengen sekali mah mendaki gunung dari dulu belum kesampean juga :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ayodong naik..
      rasakan gimana serunya sensasi naik gunung :)
      benernih mau kalo aku ajakin haha ?

      Hapus
  2. Keren.
    Dua jempol untuk Dieng pastinya.
    Sayang gak bawa pacar. Ups... atau mungkin emang gak punya pacar. Gambar animasinya dan fotonya ngena banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha aku orangnya anti pacar bang.
      pacaran haram :)
      aku mau langsung nikah aja biar langsung halal :)

      Hapus
  3. Buset dah, keren banget ilustrasinya. Ajarin gue bikin kaya gitu dong.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Atau aku nanti bikin postingan tentang tutorial membuat illustrasi aja kali ya ?

      Hapus
  4. Dieng memang indah. Sangat pantas untuk di kunjungi

    BalasHapus
  5. Dieng memang keren, terutama sunrise di praunya, satu tahun yang lalu aku ke prau, keren dan ingn kesana lagi :)

    Kalau fotonya dengan gaya seperti itu, sudah pasti mas Khairul tuh :D

    BalasHapus
  6. Kamu udah kesini rul?
    My God, dari jaman baheula sampe sekarang, belom kesampaian buat menjelajah dieng.
    Kayaknya harus siapin waktu sama biaya nih kalau mau liburan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itu teh poinya,
      harus ada Waktu dan Uang haha :)

      Hapus
  7. Hanjaaay :D setelah suntuk, terus liburan ke dieng :D dewa sih emang :D aah, pengen ke dieng duh aaah, dari dulu planning mulu aku nih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Planning terus kapan jalannya atuh kang haha :D ..

      Hapus
  8. penjelajahan yang sangat luar biasa di Dieng tempat bersemayamnya para Dewa, disuguhkan lengkap dan mendetail membuat terpesonanya saya pada artikel ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha makasih kang atas pesonanya ya :)

      Hapus
  9. Belum pernah semuana Leon, dan pingin ah sesekali ke sana :)
    Foto2nya, naksir akuh... bagus2 banget :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah harus kesana yaa.
      Kamu juga harus menghasilkan foto foto yang bagus ya :)

      Hapus
  10. Buset gue yang orang jawa tengah malah belum pernah ke dieng. ngiler banget pas liat vlognya anjrit itu keren banget..

    Gue sering sih lewat doang ke daerah wonosobo tapi blm pernah mapir ke Dieng.. :(
    Next gue harus ke sana..

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha makasih loh di bilang keren.
      Buruan kang kesana aku tunggu vlog akang juga yaa :)

      Hapus
  11. Subhanallah!!! What a ccol video!!!! kedua video nya keren2!!!! dngan ciri khas khairul membawa mnonton nya dengan angel2 yang sangat memanjakan mata! Mulai dari jalan2 ke candi arjuna, telaga warna dan sampai ke gunung prau!

    Apalagi ditutup dngan kutipan kata2 dari tere liye yang sangat manis! GOKIL! Hari ini kbetulan saya juga baru pulang dari liburan ke Bali dan Lombok. Dn mngkin untuk liburan selanjutnya, Dieng negerinya para dewa akan menjadi list traveling berikutnya.

    Solo traveling rasanya kliatan kren bnget ya rul? lebih keliatan jantan bgitu. Oiya rul, gmana caranya sih nemuin group yg isinya sama dengan destinasi tujuan wisata yg ingin kita kunjungi?

    Apa emng ada website nya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anjay enak seklai bisa ke Bali dan Lombok.
      aku juga ingin kesana,
      ingin membuat vlog dan menebar cerita keseruanku selama di Bali nanti.

      semga bisa kesampean.
      semog impian bang Reyhan ke Dieng juga kesampean ya :D

      Hapus
  12. Wih keren animasinya ya... infonya ajib banget...
    gak mau kalah ah... pengen ikutan juga....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah good luck mas andi.
      Blog Mas Andi jadi banyak banget artikel kompetisi ya haha,
      Ilmu mas Andi luas banget !

      Hapus
    2. tau gak kenapa aku jadi suka kompetisi...
      - taunya dari bang leon yang suka posting beberapa artikel kompetisi
      - bingung mau pilih tema apa tiap mau posting
      - kompetisi membuat aku jadi tambah wawasan..
      - Achivemen ku masih Nol di dunia bloging...

      Hapus
    3. Aku juga suka ikut kompetisi sebenernya.
      tapi lebih sering buntu Ide haha.
      Ternyata lomba blog itu ga gampang ya Dhi :(
      udah gitu susah banget bagi waktu buat ngeblog dan lain- lainya.
      haha curhatkan

      Hapus
    4. Wah kalo ide sih banyak mas leon,... nulisnya yang kadang gak sempet... udah males duluan....

      Aku gak ada basic buat nulis soalnya... jadi ya masih menikmati proseslah...

      Siapa tau jadi penulis nantinya...

      Hapus
    5. Oh iya kak.. Ini artikel sepertinya belum di sync twiternya n facebooknya blogjateng dkk ya...
      baca persyaratanya deh...

      Sayang kan udah bagus kalo mesti dikurangin nilainya gara2 gak kasih hastag doang...

      Goodluck ya..

      Hapus
    6. waah makasih mas adhi udah diingetin.
      aku baru buka internet lagi nih.kemarin
      kemarin emang belum sempet baca-baca rulesnya karna wifinya kesamber gledeg :(

      Hapus
  13. Aku baru tahu jika ada komunitas traveling yang bisa diajak piknik bareng. Aku kagum, rasa menjaga kepercayaan dan dipercaya begitu tinggi walau tidak saling kenal awal mulanya.
    Aku belum pernah kesna, jadi pengen.
    Mumpung masih muda, berkelilinglah, dan aku juga berkeliling, nginapnya diemperan toko atau masjid. Ada ras kepuasan tersendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kapan kapan kita keliling bareng yu bang.
      kita berdua aja tapi haha.

      Hapus
  14. Duh, bikin iri aja nih, keren-keren banget tempat wisatanya yaa. Jawa Tengah kan deket sama kotaku, jadi kapan-kapan aku harus kesana nih.

    Yang aku paling ingin kunjungi adalah ke telaga warna sama ke gunung prau. Sumpah tempat itu pemandangannya bagus banget.

    Btw, gaya berfotomu itu memang sudah khas seperti itu yaa wkwk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul,,
      telaga warna emang keren,
      aku juga belum puas sebenernya haha.
      pengen kesana lagi

      Hapus
  15. Well, I just can say this one:

    "Dieng is an amazing place!!!" Cool. :)

    Keren banget, pas ngeliat ada flying fox, pengen naik, yang di batu ratapan angin flying foxnya tinggi gak rul? Enak tuh kalo tinggi. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tinggi loh,
      lumayan buat bunuh diri haha,
      Pokonya itu keren banget,
      saking gedenya angin di sana.
      kita bisa denger suara angin sepoy sepoy :)

      Hapus
  16. Kok malah jadi kepengen berwisata iya....hehe

    Indonesia kita ini memang memiliki tempat-tempat yang eksotis, seperti daratan dieng diatas, gunung dempo sumsel, dan lain lain

    Gue belum pernah ke jawa selain bandung bogor jakarta, itu aja cuman study tour

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bandung dan Jakarta juga punya lokasi wisata yang keren banget ko :)

      Hapus
  17. dieng.. waktu gue ke desa buntu sayangnya gue nggak mampir kesitu. backapker sejatinya, langsung join group traveller aja. ilustrasinya pro banget dah udah nggak diraguan lagi, hohoho

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nanti aja kalo aku udah banyak Travel kemana-mana aku bakal gabung group Traveller :)
      Aku masih belum puas dengan jumlah postingan aku yang masih sedikit :(

      Hapus
  18. Lah gue pikir dataran tinggi dieng itu isinya cuma... gunung2 gitu. Ternyata banyak spot2 wisatanya gitu. Mana bagus2 lagi :o

    Gunung prau gue baru denger, tapi kalo sampe minus 3 derajat gitu kebayang dinginnya euy. Oiya, kurang info harga2 tiket atau homestaynya nih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenernya aku mau masukin harg atiket dan Homestaynya juga.
      tapi sebenerny aitu semua ga nentu sih.
      kemarin aku habis 650.000 sudah termasuk Transportasi PP dan segala-galanya deh :)

      Tempat wisata dan makan di dieng murah-murah ko asli deh..
      yang mahal cuma ongkos.
      Beruntung kalo kamu tinggal di Jawa Tengah bis atipa bulan kesna

      Hapus
  19. Telaga warna keren banget, kalo ambil foto disitu kayaknya mantap. Jujur aku nggak tau Dieng punya tempat wisata yang keren-keren pisan. Ini bakal jadi rencana travellingku nanti. Rencana sih, tapi semoga terwujud huehe. Gunung Prau asoyy viewnya, untung nggak hujan huehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya alhamdulillah banget dulu cuacanya Cerah,
      kalo ujan aku ga tau dingin nya bakal kayak apa haha

      Hapus
  20. Lengkap banget postingan jalan-jalannya, mas.. sayangnya.. saya gak diajak nie, hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iya aku kelupaan ngajak Bang Maman karn abang Maman sedang sibuk Ngeblog terus :(

      Hapus
    2. hehe... iya betul mas, selain ngeblog.. kesibukan di offline juga cukup menyita waktu.. jadi gak bisa jalan-jalan.

      btw, sukses selalu ya buat mas khairul :)

      Hapus
  21. keren banget foto fotonya, semua wisata di Dieng di datangi, sampai sunrise Gunung Prau, yang unik cara foto selfie nya :D top markotop

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pokoknya kalo nemu foto kayak gitu ya sudah pasti itu aku haha

      Hapus
  22. Rasanya nggak cukup ya sehari mengeksplor keindahan Dieng. Pernah kesana sih, tapi belum pernah sekali pun foto di tulisan Dieng-nya yang jadi icon. Pengin kesana lagi nyicipin mi ongklok, ke Batu Ratapan Angin, Gunung Prau, Kawah Sikidang. Pokoknya pengin banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener banget.
      Dieng Tuh punya buaaaanyak banget lokasi wisata.
      Aku aja masih ada yang belum di exlpore loh.
      Masih ingin kesana lagi :)

      Hapus
  23. Waktu kecil, ortu gua pernah mau bawa gua ke sini, tapi ga sampe ke tempatnya karena mobil kita gak kuat menghadapi tanjakannya hahaha. Dasar, mobil jaman dulu. Lihat foto-fotonya, tempat ini memang seindah yg gua bayangkan. Suatu hari gua pasti akan ke sini hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha,
      nanti abis pulang dai Guiling China (eh gue bener ga sih nulisnya) langsung kesini ya laoshi :)

      Hapus
  24. Beuuuuh, Dieng! Tempat yang ingin gue kunjungi dari dulu, tapi belum kesampaian. Bikin iri nih. Haha.
    Liat foto-fotonya, bikin gue pengen nabung dan kesana. :))

    BalasHapus
  25. Ini baru namanya artikel mas, top deh penulisnya...
    Jadi pengen ke dieng, belum pernah saya kesana hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah harus kesana ya maas :D
      Minimal Sekali seumur hidup haha

      Hapus
  26. Dieng memang bagus-bagus ya tempatnya cocok sekali buat liburan dan foto-foto hehe

    BalasHapus
  27. Ane pernah kesini, emang udaranya dingin, seger, ceweknya cantik, dan pemandangannya indah. Disini ingus gue pernah beku saking dinginnya gilak :(
    Berarti di Dieng itu ada Dewa Krisna,Dewa Ganesha, Dewa Wisnu, Dewa 19 gitu yak bang? Wah bisa kenalan sama ngajak selfie dong.. BTW, DIENG MENGANUT GERAKAN SEPARATIS! TErnyata dieng sudah menjadi negeri! Separatis nih! Keluar dari INdonesia dan membentuk negeri sendiri dengan nama 'negeri para dewa'.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Autuh emang Dieng suka nyari gara-gara !! haha
      lo sekolah dimmana sih bang ?
      lo kena dokrin sesat kayaknya dah ppfft :v

      Hapus
  28. Leoonnnn... Dipi ingin tau ttg biayaaaaa!!!!!! Berapa yg harus kita siapkan uñtuk ini dan itu selama disana. Sisanya tulisanmu sdh mnggoda sekali, foto bagus2, narasi luwes. Trus info grup traveler jg menarik tuh... Mmmm..... Minum kopi ga disana? Hahaha. Kopi apa leon?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada minuman namanya Purwaceng, entahlah itu kopi atau bukan. ta[i khas Deing.
      Fotonya ada tuh diatas yang di cangkir putih deket mie ongklok.
      tapi waktu itu aku belinya jeruk hangat :)

      Kemarin aku habis 650 rebu teh. itu biaya dari kosan aku di bogor ampe balik lagi ..
      Wisata Di Dieng relatif murah teh. Asli deh :)

      Hapus
    2. Purwaceng? Minuman apa pula itu? Knp kau milik jeruk yg udah mainstream bgt.. Hahaha. Harganya seceng ya mkanya dinamain purwaceng?
      Penginapan berapa? Atau leon pp aja?

      Hapus
    3. Purwaceng itu semacam apa ya ? entahlah haha.

      650 itu sudah sama penginapan dan PP.
      PP palingan 200 rebu kalo Penginapan 100 rebuan permalam, karna waktu itu patungan jadi lebih murah :)

      Hapus
  29. Bg Leon. Bolehkan daku memberi saran. Untuk penggunaan video Youtubernya, pada width (lebar) dibuat 100% aja, biar ketika dibuka pada versi mobile, bisa responsive sesuai ukuran dari perangkat, ya bg. Kalo soal desain, ya bg Leon kerenlah. Aku ya apa, bisanya cuman flat design.

    Ngomongin Dieng, kok jadi kepengen banget, ya bg. Ke sini. Ya, soalnya ngeliat review selengkap ini itu, jadi makin ngilu kalo nggak bisa foto di tempat keren kek gini.

    Tapi, keknya moment yang paling gue cari sih, di jembatan itu, ya bg. Keknya seru. Mudah-mudahan bisa ke sinilah. Nyiapin duit sama waktu dulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Loh emang bisa ya dibikin 100%.
      Aku ga tau loh haha.
      Aku itu masih pake cara manual pange.
      Nanti aku coba pelajari lagi deh supaya tampilan youtubenya responsive buat HP juga.

      Silahkan pange ngumpulin duit buat ke pulau jawa,, nanti aku ngumpulin duit buat ke pulaunya pange haha :)

      Hapus
  30. Hai, Khairul. POSTINGAN TENTANG DIENG NYA PARAH GILA KEREN BANGET. Haha maaf gak santai karena, postingan kamu bikin aku kangen sama Dieng. Dieng itu semacam pelarian aku sewaktu kuliah kalau udah terlalu jenuh sama tugas. Ternyata sekarang Dieng udah makin bagus ya, alhamdulillah udah dikembangin banget skrg :D

    btw, salam kenal. daku anak Blogger Energy juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asoy ada beauty Blogger nyangsrang di Blog aku :)
      Loh jadi Teteh asik banget dong ya kalo lagi jenuh tinggal lompat langsung nyampe Dieng. haha

      Btw met dateng yah di Blog ala-ala aku ya ..
      Sering sering mampir haha

      Hapus
  31. Jujur, gue kan masih SMA kelas 2, pengen rasanya gitu keliling Indonesia jadi backpacker. Tapi kadang ada kendala entah itu dalam masalah biaya lah atau izin dari orang tua.

    Tiap liat orang foto jalan-jalan gitu kayak gini, iri gue liatnya. Kapan gue bisa kesana. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dulu pas gue kelas 2 SMK mikirnya juga gitu loh haha :3

      Hapus
  32. Lihat ilustrasi/animasi keren (padahal tau dirimu jago) tapi jarang nongol di blog saya yakin tulisan ini buat ikutan lomba, baca trus lama-lama makin yakin. Saya mau ikutan tapi drop duluan sama tulisan lengkap ini. Saya mah anaknya minderan.. Hihi..

    Kirain waktu itu dirimu ke Sikunir juga.. pantesan gak papasan kita ya *padahal papasanpun belum tentu saling tau :D

    Btw, salah 1 enaknya jadi cowok ya itu, solo traveller atau gabung grup dan langsung ngetrippun gak masalah, kalau cewek harus ada temennya minimal 1 (standar saya aja sih).. Keren jalan-jalannya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Andai waktu itu kita berpapasan pas disikunir.
      pasti teh Irly heboh banget anaknya ahaha :D

      Teh Irly bikin aja tulisan tentang sikunir, biar aku tahu sikunir tuh kayak apa wujudnya :3

      Hapus
  33. Dieng emang keren ya, pernah denger waktu itu Dieng banyak destinasi wisatanya. Abis baca ini jadi makin tahu deh gue apa-apa aja yang bisa dikunjungi kalo sekiranya nanti gue pergi ke Dieng.

    Ajak gue kesana dong bang Leon, belum punya dana nih. ke Gunung Prau yang indah itu. Kapan lagi kan ngajak gue wkwkw. Canda doang bang Leon

    Bang Leon kembali dengan ciri khasnya foto madep depan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan cuma didenger fif.
      diliatjuga ya nanti ..

      Rencananya Aku juga lagi ngumpulin dana buat keliling jawa lagi nih fif.

      mau berang ?

      Hapus
  34. Ahh gilak sih ini..!!! Bener-bener nge-refresh otak banget. Dan, gue sampe sekarang masih penasaran sama telaga warna.

    Oh iya, kalo kesana kira-kira harus nyiapin budget berapa yak (untuk PP) ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tergantung kamu darimana ?
      Kalo PP dari zimbabwe pasti mahal ahaha :D

      Hapus
  35. Ngebaca tulisan kamu ini, saya berasa ikut jalan-jalan juga..
    Ah, keren banget pokoknya..
    Pemandanggannya, tempat bersejarahnya, telaganya, gunungnya..
    Ngumpuliin dana dulu deh buat kesana... Hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat ngumpulin duit ya teteh Ginty.
      Dieng menantimu :)

      Hapus
  36. wah dieng saya belum pernah kesana, semoga taun depan bisa ke dieng amin

    Regards
    Budy | Travelling Addict
    www.travellingaddict.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha Iya Bud amin,
      jangan keluar negeri aja ya Bud ke Dieng juga.
      Jawa Tengah itu Bagus-bagus destinasinya loh :)

      Hapus
  37. abis skripsi emang paling asik hedon! ini dieng nya keren banget deh, tapi kenapa kalo difoto kamu selalu ngebalik? kenapa???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo aku ga ngebalik nanti yang dilihat akunya dong bukan keindahan Deingnya :)

      Hapus
  38. mending gitu gan, barengan sama orang banyak lebih seru drpd sendiri malah ngeri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaupun pada akhirnya aku lebih memilih solo travel :)

      Hapus
  39. keren banget pemandangannya, gue jadi pengen nih. btw budgetnya berapa nih??

    gue naik Gunung Ciremai banyak juga yang gue dapat tentang kehidupan emang kalau banyak duit mah gue juga pengen keliling indonesia dan dunia haha..

    btw lo fotonya nape nggak ngadep kamera aja sih?? hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah aku pengen banget loh keciremai.
      itu gunung tertinggi di jabar kan ya ?
      aku mau coba ah nanti :)

      Foto aku emang madep belakang semua bang, Ciri khas :)

      Hapus
  40. Wew keren juga ya pemandangannya, wah sayang banget tuh temen-temen lo gak ada yang mau ikut ya, padahal recomended banget tempatnya cuy.

    Huh.. jadi kepengen traveling ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. waah ayu buruan atuh travelling haha :D

      Hapus
  41. Gokil dieng! Itu beneran namanya Ratapan angin? kirain ratapan anak tiri hahaha:( Sumpah bagus banget itu telaga warna mirip mirip ranu kumbolo gitu, eh iya gak sih?

    Kalo jalan2 kayak gitu butuh waktu yang lama sih, sedangkan gue kerja dan kuliah jadi susah ngambil cuti dllnya. Semoga nanti bisa ikutan liburan ke sana deh, explore semuanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyap betul Telaga warna mirip Ranu kumboloo :)
      Ga pake lama teh,, 2 hari selesei :)
      berangkat jumat sore , explorenya Sabtu minggu , pulangnya malam senin.
      besoknya teler di kantor haha

      Hapus
  42. Gilsss
    Gilsss

    keren banget dieng, nyesel banget kemarin ga jadi kesana :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. selamat menyesal yaah haha.

      Buruan ke Dieng supaya tidak menyesal :)

      Hapus
  43. makasih tulisannya..
    ditunggu tulisan lainnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama sama.
      makasih ya sudah mampir.
      Stay tun :D

      Hapus
  44. Eh busyet 3 jam dari stasiun sudirman ke plangi ???? #KaesangLelah

    BalasHapus
    Balasan
    1. besok besok aku mau naik ojek onlen aj aah :D

      Hapus
  45. Eh, jadi di sana cuma 2 hari ya? Hari pertama keliling-keliling di sekitar teater, hari kedua mendaki gunung? Aku kira bakal menghabiskan 3 atau 4 hari gitu sekalian kuliner-kulinernya hihi.

    Udah beberapa kali denger temen main main ke Dieng, dan selalu kepengin. Tapi sayangnya aku bukan anak gunung. Olahraga aja gak pernah, naik gunung kuat apa enggak:((

    Sayang deh kenapa foto sunrisenya nggak adaaaa. Padahal kepengin liat gimana cantiknya golden rise dari gunung itu. Yaaa aku kan belum pernah liat langsung :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya teh aku cuma 2 hari disana.
      itupun sudah sangat senang ehem :)
      .
      Wah ayu teh Dwi supaya tidak penasaran naik gununglah ke Prau.
      Saksikan sendiri eksotis sunrisenya teh, mantap sekali loh :D

      Hapus
  46. ah keren banget ulasanya.
    jadi pengen punya blog.
    jadi pengen ke Jateng keliling Dieng :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo dong ke Dieng Jawa tengah.
      Dokumentasikan keistimewaan jawa tengah dalam Blog kamu,
      nanti kalau udah punya blog kasih tau aku ya :D

      Hapus
  47. Aku orang Banjarnegara, sampe sekarang aku gak bosen lewat dieng. Kebanyakan orang taunya dieng itu wonosobo ya, padahal itu banjarnegara juga, tepatnya perbatasan antara wonosobo dan banjarnegara.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul dieng itu banyak perbatsanya ga cuma Wonosobo aja :)
      Bagaimanapun Dieng tetep amazing :)

      Hapus
  48. dieng emang gak akan bikin bosan. berkali-kali main kesana pun tetap seru. tapi belm kesampaian naik ke gunung prau untuk sunrise-an. kendalaku cuma satu, nggak tahan dingin hehe.

    anyway, videonya kreatif!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah makasih mas fahmi sudah mampir.
      jarang-jarang dikunjungi blogger Pro kayak si masnya :)

      Hapus
  49. Batu Ratapan Angin!! Betapa saya masih inget dalam 2 minggu ke Dieng 2 kali (start dari Sidoarjo, Jawa Timur) dan gagal terus ke Batu Ratapan gara" sama keluarga (ya Allah maafkan aku yg kayanya sealu menyalahkan keluarga T.T) wkwkkwkww. Jadinya gak bisa tiba" hilang, karena kan ada orang tua, jadinya kudu bareng" gitu.

    Wah seingat saya di Batu Ratapan belum ada jembatannya gitu. Sekarang dah bagus banget. Makin ngebet kesini >.<
    /makin banyak whislist makin pusing tapi juga makin semangat xD

    BalasHapus

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search