08 November 2017

PENDAKIAN EKSTREM GUNUNG TERTINGGI DI JAWA TENGAH - MT. SLAMET 3428 MDPL + INFO BUDGET DAN TIPS


Setelah sekian lama hiatus dari dunia pendakian akhirnya aku punya kesempatan untuk mendaki lagi Yaay!. Honestly, diri ini memang sudah rindu kepada gunung, ingin rasanya mencium aroma hutan dan menikmati sunrise dari ketinggian sambil nyeruput teh manis atau menyeduh indomie rebus di semak-semak.

Memang benar apa kata orang 'gunung itu seperti narkoba, bikin candu', coba saja kalau tidak percaya.

Pendakian kali ini aku memilih gunung Slamet sebagai target pendakian. Ini merupakan pendakianku yang kesembilan (kalo ga salah sih, coba cek sendiri di postinganku yang sebelumnya hee).

Gunung Slamet merupakan 'Gunung Triple S' pertama yang aku daki. Triple S yaitu gunung Slamet, Sindoro dan Sumbing. Semoga dalam waktu dekat aku bisa menuntaskan triple S ini, Ayo semua diaminkan :)

Gunung Slamet sendiri terletak di lima kabupaten yaitu Kabupaten Brebes , Banyumas , Purbalingga , Tegal, dan Pemalang. Pokoknya ada di Jawa Tengah deh. Untuk menuju ke sana aku menggunakan mobil bus 'Sinar Jaya' jurusan Purwokerto lalu minta diturunin di Bumiayu.



Biasanya kalau dari Bogor bus ini mangkal di terminal Baranang Siang. Harga tiketnya sendiri sekitar 90 ribuan, fasilitas AC namun tempat duduknya sangat sempit. Tapi tidak apa-apa aku tetap bersyukur, karna dengan bersyukur segala yang sempit akan terasa lapang. hhh

Sebetulnya aku ingin naik kereta Api, namun harga dan waktu keberangkatan tidak ada yang match. Nah lain kali kalau mau naik kereta harus booking tiket dari jauh-jauh hari ya rul :).

Dari Bogor aku berangkat bareng kedua anggota baru di komunitas FATAPALA yaitu Ahmad Pujianto dan Mukhlis. Sebetulnya masih banyak  anggota yang ingin ikut tapi cuma ingin-ingin saja, ujung-ujungnya ga jadi. Orang-orang macem gini yang bikin gondok yes :)

Jarak tempuh dari Bogor ke Bumiayu menghabiskan waktu sekitar 9 jam. Berhubung kami berangkatnya ba'da ashar jadi kami sampai di lokasi tujuan sekitar jam 12 malam.

Saat itu Bumiayu sedang diguyur hujan, tak tahu ingin berteduh dimana akhirnya kami numpang istirahat di mushala pom bensin Sakalibels yang ada AC nya, Alhamdulillah nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan ?

E tapi setelah itu kami di usir ding karna ga boleh tidur di dalam mushala. Ya sudah aku istirahat di pinggir kolem saja, sesekali ke emperan toko ngemis receh hehe.

Setelah 5 jam nge gembel akhirnya Rivaldi datang. Dia orang Sirampog yang bersedia menjadikan rumahnya sebagai meeting point.

Setelah sampai di rumah Rivaldi kami segera numpang makan gratis dan melakukan packing ulang, memasukkan berbagai perlengkapan pendakian kedalam tas Carier. Seperti biasa aku kebagian membawa persediaan air segalon. Encok-encok dah :)

Tepat pukul 10 pagi kami berpamitan kepada kedua orang tua rivaldi lalu langsung cabut menuju bascamp gunung Slamet Via Guci - Tegal. Gunung Slamet sendiri memiliki beberapa jalur yang dapat kita gunakan untuk memulai pendakian, diantaranya yaitu :
  • Jalur gunung Slamet via Bambangan - Purbalingga
  • Jalur gunung Slamet via Kaliwadas - Brebes
  • Jalur gunung Slamet via Guci - Tegal
  • Jalur gunung Slamet via Baturaden - Purwokerto
  • Jalur gunung Slamet via Dukuhliwung
  • Jalur gunung Slamet via Kaligua - Bumiayu

Kami sengaja memilih Jalur Guci karna lokasinya lebih dekat dari Sirampog dan anti mainstrem. Biasanya para pendaki lebih banyak memilih jalur Bambangan di Purbalingga.

Saat dalam perjalanan menuju Guci Tegal kami sempat mengalami berbagai accident yang penuh drama. Motor Ahmad mati mendadak, motor rivaldi spakboardnya lepas (ada-ada aja), sedangkan motorku oleng di tanjakan karna mesinya tidak kuat.

Untung saja motorku jatuhnya pakai efek slow motion jadi tidak ada kerusakan yang terlalu parah hanya saja bensinya bocor dan ngucur ke mana-mana haha. But so far akhirnya kami sampai juga dengan selamat. Ini semua berkat bantuan dari warga sekitar. Terimakasih untuk bapak-bapak yang entah siapa namanya. Moga kalian diberi balasan yang setimpal :).



Memasuki kawasan Wisata Guci kami melewati gerbang loket terlebih dahulu. Disini kami harus membayar uang masuk wisata guci Rp. 6400/orang dan motor Rp. 1000/unit. Disini kami juga sempat bertanya kepada petugas tentang basecamp pendakian.

Lalu Pak penjaga mengatakan di Jalur Guci terdapat dua basecamp pendakian yaitu Basecamp Kompak dan Basecamp Gupala. Namun, kami direkomendasikan melalui jalur Kompak karna viewnya lebih bagus dan alami, begitu katanya. Walau sebetulnya kedua basecamp ini sama aja sih karna masih di satu kawasan :)

Btw, KOMPAK merupakan kepanjangan dari Komunitas Pecinta Alam Pekandangan.




Sampai di Basecamp Kompak kami segera membayar uang simaksi Rp. 15.000 dan uang parkir motor Rp. 5.000/unit. Selain itu kami juga menyewa beberapa alat pendakian yang belum lengkap seperti tenda, matras dan alat masak.

Sepertinya kami harus membeli alat pendakian sendiri nih supaya nanti kalau mau main outdoor ga perlu sewa-sewa lagi. Atau ada yang mau endorse aku ga ? *kodekeras




Selesai registrasi kami segera memulai pendakian. Tidak jauh dari bascamp terdapat air terjun kecil yang sangat jernih. Disini kami menyempatkan diri main air sejenak sambil melakukan ritual doa bersama, memohon kepada Allah agar diberi keselamatan baik saat naik gunung maupun saat turun kembali.




BASECAMP KOMPAK - POS 1 (PONDOK PINUS 1500 MDPL)



Dari basecamp Kompak menuju Pos 1 menghabiskan waktu sekitar 90 menit. Trek disini masih landai dan tidak membuat capek. Sepanjang perjalanan terdapat jajaran pohon pinus dan perkebunan sayur milik warga.

Pos 1 ini diberi nama Pondok Pinus, mungkin gara-gara terdapat banyak pohon pinusnya. O iya, petunjuk arah di jalur Kompak patut di acungi jempol sebab sangat terawat. Bahkan di tiap-tiap pos diberi papan nama yang terlihat jelas. 

POS 1 (PONDOK PINUS 1500 MDPL) - POS 2 (PONDOK CEMARA 1580 MDPL)


Dari Pos 1 menuju Pos 2 memakan waktu sekitar 90 menit. Namun, kami hanya menempuhnya dalam waktu 60 menit saja. hebat kan ?

Trek di jalur ini sudah mulai curam tapi kami tetap enjoy menjalaninya. Disini juga sudah mulai jarang ada pohon pinus, kebanyak pohon-pohon liar yang ukuranya lumayan besar.

Dibeberapa jalur juga banyak pepohonan yang tumbang, jadi kamu harus tetap berhati-hati jika melewati jalur ini yes.

POS 2 (PONDOK CEMARA 1580 MDPL) - POS 3 (PONDOK PASANG 2129 MDPL)


Trek menuju pos 3 terbilang cukup landai. Waktu yang ditempuh juga relatif lebih cepat hanya 60 menit saja. Namun, di jalur ini pendaki akan melewati semak belukar tinggi.

Sampai di pos 3 kami istirahat sebentar sambil melaksanakan shalat Zuhur dan Ashar. Setelah pukul 4 sore kamipun melanjutkan pendakian menuju pos 4.

POS 3 (PONDOK PASANG 2129 MDPL) - POS 4 (PONDOK KEMATUS)


Trek menuju pos 4 terbilang cukup sulit karna kita akan melewati rimbunan pohon perdu. Jarak tempuhnya juga relatif lama yaitu sekitar 150 menit.

Namun, di pos 4 ini terdapat sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk minum dan masak. Sumber air ini berada di bawah sungai yang sudah mengering, jadi untuk mengambil airnya kita harus turun tebing menggunakan tambang.

POS 4 (PONDOK KEMATUS) - POS 5 (CANTIGI / PLAWANGAN)

Hari sudah gelap saat kami sampai di pos 4. Sedangkan untuk mencapai pos 5 kami membutuhkan waktu sekitar 70 menit. Tidak ingin berlama-lama kamipun melanjutkan perjalanan di tengah kegelapan.

Jalur pendakian menuju pos 5 terbilang cukup ekstrim. Disini kami melewati banyak sekali pepohonan tumbang dan terowongan kecil yang lumayan panjang.




Btw, terowongan ini diberi nama Terowongan Cinta. Mengapa bisa begitu ? karna pendaki yang melewati jalur ini pasti akan sewot sekaligus senang karna tas karier yang dibawa akan tersangkut berkali-kali di bibir terowongan.

Namun, walaupun kesulitan kami tetap saja  merasa senang karna bisa menertawakan pendaki lain yang merangkak dan kejedot di dalem terowongan haha. Inilah yang dinamanakan senang diatas penderitaan orang lain yang haqiqi.

Hari sudah mulai gelap tetapi kami belum juga sampai di Pos 5. Terpaksa kami harus menghentikan pendakian karna sudah terlanjur capek. Beruntung kami berhenti di salah satu gubuk kosong yang tak berpenghuni, jadi kami bisa memanfaatkanya untuk berteduh sekaligus mendirikan tenda. O iya, gubuk ini disebut Pondok Edelweis.

Seperti biasa setelah mendirikan tenda kami langsung menunaikan shalat dan masak-masak. Setelah itu baru beristirahat dan masuk kedalam sleeping bag masing-masing.

Sialnya tenda yang kami sewa ternyata sangat kecil, tidak cukup untuk menampung sampai 5 orang. Merasa tak peduli kamipun memaksakan diri untuk masuk ke tenda, alhasil kami harus tidur berdempetan, Mau bergerak sedikit saja susahnya naujubillah.

Tapi karna sudah terlalu lelah jadi mataku cepat terpejam walaupun saat tengah malam berkali-kali terbangun karna ada badai haha.

Pukul 4 pagi alarmku berbunyi itu artinya kami harus melanjutkan pendakian menuju summit, harapan kami dapat sampai puncak sebelum sunrise tiba.

POS 5 (CANTIGI/PLAWANGAN) – PUNCAK GUNUNG SLAMET

5 menit berjalan dari pondok edelweis tiba-tiba kami sampai di pos 5. Lah ternyata jaraknya dekat banget cuy, tinggal salto juga nyampe. Andai saja semalam kami berjalan sedikit saja mungkin akan bisa ngecamp di Pos 5 bareng pendaki lainya. Pos 5 memang lokasi yang ideal untuk mendirikan tenda.

E tapi sebenernya ngecamp di pondok edelweis ada untungnya juga sih, justru lebih tentram karna tidak ada suara gaduh dari pendaki lain. Biasanya aku benci banget tuh liat ulah pendaki yang berisik, termasuk salah satunya suka memutar musik dengan volume yang kencang. Sumpah sih itu ganggu banget. Mereka fikir ini gunung bapaknya kali.




Trek dari Pos 5 menuju pucak sangat berbeda dari trek di pos-pos sebelumnya. Disini sama sekali tidak ada pohon untuk pegangan, sepanjang jalur terdiri dari batu besar, kerikil dan pasir yang sangat licin.

Menurutku, inilah trek tersulit yang kami hadapi. Selain jalanan yang terjal kemiringanya juga bisa mencapai 80 derajat alias hampir vertikal. Sedikit saja salah memilih pijakan bisa terpeleset. Bahkan Ahmad sampai tidak berani jalan berdiri, ia lebih memilih merangkak seperti spyderman, hmmm.
Waktu subuh membuat suhu gunung Slamet terasa semakin dingin. Aku semakin terseok-seok melewati trek bebatuan, sempat beberapa kali harus menghindari batu yang jatuh menggelinding dari atas gunung.

Pernah nonton film 5 CM saat salah satu pemeran kejedug batu ngegelinding dari atas gunung Semeru ? Nah kira-kira seperti itulah keadaanya. Jadi usahakan untuk tidak menundukan kepala terlalu lama yes, karena rawan batu yang terjatuh.






2.5 jam perjuangan akhirnya kami sampai di bibir kawah Puncak gunung Slamet. Namun, jika kamu ingin mencapai ‘puncak sejati’ kamu harus berjalan memutar bibir kawah selama 30 menit.

Sebagai gunung merapi aktif tidak salah jika gunung ini mengeluarkan kepulan asap  belerang yang sangat pekat. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa fenomena alam ini justru membuat gunung Slamet terlihat semakin menawan. Berkali-kali ku ucap puji syukur atas kebesaranNya telah menciptakan mahakarya yang luar biasa ini.










Setelah melakukan pendakian yang cukup melelahkan, kami mampir ke Pemandian Air Panas Guci yang berada tidak jauh dari Basecamp Kompak. Jangan khawatir kamu tidak perlu membayar uang masuk lagi ko kan tadi sudah di bayar di gerbang utama. Kamu hanya cukup membayar uang parkir saja.


Bujug Buneng Rame amat manusia

Suhu pegunungan yang dingin diguyur air hujan menjadi moment yang tepat untuk mandi air hangat. Walau pada awalnya aku enggan nyebur karna terlalu banyak orang. Namun, setelah mencobanya sekali ternyata ketagihan cuy kayak di Jepang gitu, bahkan aku sampe ga mau pulang haha.

VIDEO VLOG KESERUAN PENDAKIAN GUNUNG SLAMET VIA GUCI. JANGAN LUPA DI TONTON UNTUK MELIHAT EKSOTISME GUNUNG SLAMET DARI DEKAT.




TIPS PENDAKIAN GUNUNG SLAMET VIA GUCI
  • Pilihlah hari yang bagus untuk mendaki, usahakan jangan waktu hujan.
  • Latihan fisik seminggu sebelum hari H.
  • Persiapkan tim dan perlengkapan yang akan dibawa.
  • Tim yang solid adalah 5 - 8 orang. Jika sedikit usahakan 3 orang (1 orang harus sudah pernah naik gunung)
  • Jangan sepelekan keselamatan. Pakai sandal atau sepatu gunung dan jaket gunung. Baawa makan dan air secukupnya jangan terlalu sedikit dan jangan terlalu banyak. yang paling penting jangan melanggar peraturan dan jangan buang sampah di gunung.
  • Untuk pendakian slamet kita bisa naik pagi atau malam. Jika pagi bagusnya pukul 03 : 30 wib. jika malam pukul 18 : 30 wib.
  • Dirikan tenda di tempat yang datar dan usahakan di selimuti pohon atau semak supaya tidak terkena angin gunung langsung.
  • Jika ada anggota kelompok yang tidak bisa melanjutkan perjalanan sebaiknya di temani. Atau jika sakit parah langsung beri tau kelompok lain.
LARANGAN PENDAKI GUNUNG SLAMET VIA GUCI
  • Membuat / melewati jalur terobosan.
  • Memisahkan diri dari group.
  • Menggunakan obor untuk penerangan (musim kemarau).
  • Meninggalkan api unggun yang masih menyala.
  • Memotong / merusak dan menebang pohon.
  • Membuat tanda / petunjuk liar.
  • Merusak / memindah rambu yang ada.
  • Dilarang corat - coret di setiap kawasan gunung slamet.
  • Membuat kotor kawasan gunung slamet.
  • Melanggar pantangan setempat.
  • Mengeluh jika mendapat kesulitan.
  • Berkata kotor, berfikir negatif, menghujat.
  • Berbuat mesum baik dihutan serta gunung slamet.
  • Bukan tempat pemujaan.
  • Berlagak sombong, sok, congkak, dan melakukan hal seronoh.
  • Dilarang buang air besar serta kencing sembarangan.
  • Anjuran tidak memakai wangi - wangian (mengundang lebah datang).
  • Dilarang keras mengambil bunga edelweis.

MORE INFO
Info budget sudah kuselipkan ditulisan, namun belum termasuk biaya sewa alat dan pengeluaran pribadi. Jika ada pertanyaan terkait Pendakian Gunung Slamet  via Guci Kompak kamu bisa menghubungi kontak berikut ini :



95 komentar:

  1. wah asik nih bisa mendki tentu gak sendirian bareng temen2. temen2ku juga ada yg suka mendaki gunung, kegiatan kayak gini biasa nambah rasa kebersamaaan ya kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya betul sekali.
      kalo ga menambah kebersamaan lebih baik tidak usah mendaki haha

      Hapus
  2. wih, petualang banget bro... tiap ke sini, ganti-ganti tempat mulu ya. Kalau nggak gunung, pantai, dan begitu. Lucu sih kalau terowongannya dikasih nama terowongan cinta karena banyak tas yang nyangkut, gue kira terowongan cinta karena bisa bikin orang jadian atau gimana gitu -___-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gunug sama laut dua element yang ga bisa ku lepas dari kehidupanku Jeeev haha,
      Kamu harus cobain sendiri lewat terowongan cinta ini ya Jev asik loh haha

      Hapus
  3. Ahhh kangen naik gunung, wkwk gadeng, gw lebih milih pantai sih haha. Trauma gunung karena dingin banget nusuk :')

    Videeonya juga keren gan, salut2..padahal sama2 kurus sih, tapi tetep kuat ngedaki haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Loh justru yang kurus yg kuat. kalo gendut malah cepet capeknya.
      beruntunglah kita kurus :)

      btw masih mending dingin gunung sih daripada pantai panas banget kaya neraqa bikin kulit ku yang mulus jadi goshong

      Hapus
  4. Wih akhirnya naik gunung lagi ya bang, kangen nih sama postingan naik gunungnya. Sumpah keren banget ya, pengen deh rasanya naik gunung. Baru pernah naik bukit doang :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayodong naik gunung juga kamu harus rasain sendiri sensasi serunya haaa

      Hapus
  5. Selaman udah mau komen disini, eh, gak bisa karena lagi gangguan sepertinya..
    Ini tulisan jadi referensiku kalau ke gunung ini. Dah lama belum ada waktu lagi untuk mendaki...

    Ini perjuangan banget, tapi lelahnya itu akan terbayar kalau udah sampe atas..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya emang lagi error komentar Box nya hhh
      Ayo Ndi mendaki lagi. atau mendakinya pakai sepeda

      Hapus
    2. Anjai, masa iya bawa sepeda..hehe
      Tapi keren juga kayaknya fose diatas bareng si fijo. Dari bawah di gendong ya, Mas..hehe

      Hapus
  6. Guci deket sama rumah nih. 2-3 jam an udah nyampe. :)) Di sana emang banyak hutan pinus,jadi inget dulu camping di deket hutan pinus gitu pas SMA ada temen yang bilang diliatin hantu pas jerit malam di hutan. Bener ga nya entahlah. Haha. XD.
    Klo setahuku medan gunung slamet emang berat, kak. Makanya banyak yang bawa treking pole pas ke sana. Buat jaga2 siapa tahu butuh. Eh iya, via guci lebih cepet nyampenya ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa via Guci lebih cepet nyampenya.
      tapi aku ngarah pemandian air panasnya sih lumayan Bonus eta.
      Selain itu memang temenku cuma tau lewat jalur ini aja di wk

      Hapus
    2. Oalah haha. pantesan ambil jalur guci. xD
      Btw, ga main ke tempat an ya? Padahal deket situ ada perkebunan teh juga yang bisa dieksplore loh, leon. :D

      Hapus
    3. Sudah capek banget kemarin, pengen pingsan aja rasanya jadi ga sempet explore eke mana mana lagi haha,
      next trip aja deh yak :)

      Hapus
  7. Uang masuk wisata Guci-nya itu nanggung banget ya, 6400, hehehe. Rasanya pengen kubulatkan jadi 6500 atau 7000. Tapi pemandangannya bikin mupeng, ijo royo-royo banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah iya gregeten aku juga pengen ngebuletin jadi 5000 dong biar makin bulet

      Hapus
  8. Tertawa di atas penderitaan orang lain. Sebuah cinta macam apa itu? Tapi ya, anggap aja itu berbagi suka dan duka. Haha. :))

    Akhirnya mandi air panas alami. Mantap! Nggak perlu ngerebus air dulu kayak di rumah. XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha jadi inget dulu kalo mau sekolah males mandi pagi karna kedinginan then masak air dulu buat mandi air panas,

      Hapus
  9. Balasan
    1. Yah aku udah pulang dari Slamet gimana dong

      Hapus
  10. Saya terakhir mendaki gunung kelas 3 sma. jadi kangen mendaki gunung lagi hahah,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan sekarang kang Dammar sudah kelas berapa ? hhh

      Hapus
  11. Saya sekitar 2 thn lalu kesana. Jalur guci tampak lebih ekstrim ya..karena banyaknya jalur pohon yg tumbang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah 2 tahun lalu lama juga ya,
      coba deh balik lagi kesini siapa tahu banyak perrubahanya muehe

      Hapus
  12. Perjuangan yang luar biasa ya kang, untuk bisa ke puncak gunung selamet ternyata tidak mudah ya...

    Anak saya juga hobi mendaki tuh, tapi belum tinggi-tinggi amat...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang gunung apa kang yang ga tinggi tinggi amat haha

      Hapus
  13. Seprtiny seru menjadi pecinta alam
    sayang saya belum berkesempatan untuk naik gunung
    abang saya juga pendaki saat kuliah
    pernah mau di ajak, karena kondisi saya yang tidak memungkinkan jadinya batal hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau kondisi sekarang sudah memungkinkan belum bang ?
      bisa kali ikut abangnya naik gunung hee

      Hapus
  14. kereeen sumpaaah
    aku dari 2 taun mod daki Gn deket rumah aja cuma palnning
    emang mas klo pas liat ternyata jaraknya deket gitu gemes ya
    bagian mendaki paling aku suka pas liat perkebunan dan bunga2 edelweis
    tapi pas manjat ekstrim, hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gunung deket rumahmu namanya apa ?
      ya kali nanti kita bisa nanjat bareng kan :)

      Hapus
  15. Serasa ngiri banget deh ama bocah satu ini!

    apa yang dia lakukan sesalu membuatku iri untuk melakukannya!...
    Trek yang ini nih belom kesampaian mengingat duulu pernah pengen brngkat malah gak jadi!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayuk atuh mendaki biar rasanya irinya ilang hhha

      Hapus
  16. Gw yang orang Purwokerto aja gak pernah naik ke Gunung Slamet. Ya ampun, gw menyedihkan sekali....

    BalasHapus
    Balasan
    1. o iya Purwokerta kan deket ke Mt. Slamet.
      ayo kang di coba sekali kali mah

      Hapus
  17. beruntung banget masih dikasih kesempatan menjejakkan kaki di Gunung Slamet gunung tertinggi dijawa tengah, moga banyak hikmah yang didapet setelah sampe ke Puncaknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan ditanya kang,
      banyak banget hikmah yang aku dapet loh :)

      Hapus
  18. main2nya ga nyante dah,keren banget, pasti rasanya lega banget udah bisa nyampe puncak, selamat bang...
    .
    .
    btw makasih bang tips nya, pengen ngerasain sensasi mendaki juga,semoga suatu saat tercapai

    BalasHapus
    Balasan
    1. ntar dah dikit lagi aku posting jalan-jalan nyantei di pantei.
      stay tune

      Hapus
  19. Bener - bener anak gunung sejati, sampai sekarang aku belum ngedaki semua gunung bertipe S, tipe gunung ditentukan dari alphabet pertama nama gunung ya mas ?

    et buset itu beneran tinggal salto udah sampe ? wkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ga tau juga aku,
      terserah kamu aja mau nyebut yang mana dulu yang penting jangan sampe di buang salah satu gunung triple S nya hhh.

      lu percaya aja dah haha

      Hapus
  20. lengkap banget cerita, tips dan petunjuknya. Nice Leon.

    perasaan fakum itu pake 'v' deh ya Vakum. terus spyderman (mata-mata) hahaha. Spiderman ihhh. *oh oke abaikan ini, cewek emang gitu terlalu pandai mencari-cari kesalahan lelaki.

    kok aku baca postingan ini merasa dejavu ya. kek pernah gitu, terutama bagian cerita packing ulang dan foto di depan air terjun. kayak pernah aja gitu. Ah, entahlah! pucing palak pak jeka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karna aku bingung harus pake V atau F jadi aku ganti deh jadi hiatus, masih sesuai konteks kan ya ? hhh
      aku juga pas nulis ini serasa dejavu loh o.O

      Hapus
  21. Rute ke gunung slamet ternyata banyak ya. Kayaknya kalau ke sana, lewat guci ajah deh nyontek km
    Lucu deh ada namanya terowongan cinta. Kirain apaan...kirain ada kisah romantis yg membalutnya. Ternyata malah tas tersangkut, haha

    BalasHapus
  22. Aurora Borealis.

    Begitu ya ciri2 gunung yang masih aktif, puncaknya tanah berpasir berbatu yang tidak ajeg, tidak bisa ditumbuhi tanaman, mengeluarkan asap. Agak ngeri sih soalnya bisa runtuh kapan saja. Pernah baca...di gunung apa gitu, masih aktif juga, ada bagian yang bahaya banget karena tanahnya mudah longsor....trus ada beberapa fot mayat yang terbakar ._. naudzubillah.

    Semoga bang Leon selalu selamat dan dijaga Allah deh kalau lagi naik2 gunung begini, amin.

    Anyway, terharu bisa shalat di puncak gunung seperti itu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini anak ko jadi nakut-nakutin ya haha
      e tapi makasih udah di doakan :)

      Perasaan Solat di gunung udah biasa dah jadi ga usah terharu atuh -_-"

      Hapus
  23. dulu berapa kali ke gunung slamet sewaktu mapala dulu, eehh malah asik nongkrong di lerengnya. maklum tim hura2 mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lah malah nongki-nongki haha,
      Tapi gpp dhe dari pada g sama sekali :)

      Hapus
  24. Pemandian Air Panas Guci, ini yang lebih saya suka, Kalau soal mendaki, saya nyerah. Nafas tua :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh naik gunung dulu baru mandi atuh kang haha

      Hapus
  25. Woah jadi pingin naik gunung juga, tapi aku paling2 pernahnya turun gunung buat ke Gua Payung wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. lah asik amat turun gunung ga ada naiknya wqwq

      Hapus
  26. ini kok baca ini kenapa rasanya gampang banget ya buat mendaki gunung. kemaren aja sempet nyasar di hutan, 3 kali jalan di tempat yang sama. dan ini klo lewat gunung bnyak banget pos'nya. yah suatu saat bisa mendaki gunung. pengen juga uy.
    itu naik motor, motornya yg rumahnya dijadikan tempat meeting point itu ya, rul? indah banget sih emang nih viewnya. wah pengen uy. tapi harus dengan izin orangtua kan nih? ortu gue susah buat ngizinin kyak gini sih. hahah
    itu makannya gmna tuh, rul? ga d ceritain juga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo udah biasa naik gunung nanti akan gampang dengan sendirinya kok.
      Nah sekarang yuk kita sering2 naik gunung hhh

      btw aku ga izin ke ortu ko, kalo izin nanti malah dilarang muehe,

      Kamu masih tanya gimana cara makan ? Tinggal masukin ke mulut atuh :)

      Hapus
  27. Aneh aneh aja nama trowongan cintanya, justru nambah kesel wxwx. Mungkin batang pohon dari trowongan tersebut sering nyolek nyolek tas pendaki. Hehehe

    Pemandanganya seru banget bro apalagi kondisi pendakianya masih asli, kayaknya besok gw kalo liburan tertarik nih mendaki kesana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akupun bingung kenapa namanya terowongan cinta hhh,
      Ayo kang ke Slamet, moga impianya tercapai ya :)

      Hapus
  28. Aneh aneh aja nama trowongan cintanya, justru nambah kesel wxwx. Mungkin batang pohon dari trowongan tersebut sering nyolek nyolek tas pendaki. Hehehe

    Pemandanganya seru banget bro apalagi kondisi pendakianya masih asli, kayaknya besok gw kalo liburan tertarik nih mendaki kesana

    BalasHapus
  29. Pertama, Vina bantu aamiin kan.
    kedua, biasanya memang gitu. rasa ingin aja yang banyak disertai rencana yang berujung wacana. wkwkwkw

    dan yang ketiga, melihat perjuangan berangkat yang sebegitunya hingga motor yang berulah jadi cobaan banget, ya. ahahah
    tapi dibalik cobaan itu ada hasil yang indah..
    kerennn, :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. deuh makasih banyak teh Vina udah di doakan ya :)
      Segala yang indah emang harus dimulai dari perjuangan yang melelahkan teh :)

      Hapus
    2. iya bener banget, nggak ada yang instan kan :)
      karena perjuangan yang sebegitunya, dah endingnya pun anugerah banget, buat envy mendalam..

      Hapus
  30. Gunung type S itu maksudnya apa ya? Hehe saya bukan anak gunung eh maksudnya nggak pernah mendaki gunung jadi beneran nggak tahu kalau gunung itu ada type2nya hehe.. ya, kalau udah sampai di puncak gunung baru bisa dibilang candu kali ya krn telah berhasil melewati perjalanan yang lumayan sangat melelahkan.. tp berhubumg kondisi fisik sy lemah jadi nggak pernah bisa dan berani naik gunung hehe cukuplah sensasinya saya baca dari postingan di blog ini yg ulasannya complet banget ditambah dengan nonton vlognya. Pokoknya keren banget dah😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. kali teh siska baca sedikit lagi pasti paham deh arti Tiple S :)
      Aih makasih banyak sudah nonton vlognya ya :)

      Hapus
  31. Wow.. Jalur Guci.. Manteb juga..
    Saia pernahnya baru Bambangan eh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang kebanyakn pendaki lewatnya jalur Bambangan ya kang :l

      Hapus
  32. Kayaknya yang paling seru menurutku di postinganmu ini, soal Terowongan Cinta. Seru banget bisa ada terowongan segitu mungilnya demi kalian mendaki ke atas. Itu pas turun, dilewatin lagi nggak ya? Di dalamnya nggak ada hewan melata macam ular kan? Hiyyy. Aku sih ngeri sama hewan hewan begitu.

    Btw seru banget pengalaman muncaknya. Semoga bisa ngedaki Sumbing sama Sindoro biar triple S-nya terselesaikan ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah heran y ako orang--orang pada suka terowongan cinta haha.
      Pas aku turun lewat situ lagi ko, karna memang ga ada jalur lain haha.
      Masalah hewan melata aku ga kepikiran kearah sana hhh,

      duh amin moga Sumbing dan SIndoronya kesampean :)

      Hapus
  33. mantap benar baca artikelnya sambil membayangkan mendaki gunung sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. habis di bayangkan segera dilaksanakan ya kang hhh

      Hapus
  34. saya kalau ke gucci cuma buat nongkrong di pemandian air panasnya euy.. hehehe..
    pernah naik ke Slamet juga tp lewat Bambangan sih.. mungkin lain kali bisa dicoba lewat jalur gucci nih, sepertinya menarik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh kamu harus banget nih mnaik ke Slametnya,
      padahal itu deket banget lokasinya hhh

      Hapus
  35. Selalu igin jadi pendaki dari dulu gara2 film 5cm. Foto darj perjalanan yang lumayan banyak. Saya mungkin kalo dalam oendakian, ngga bisa banyak moto. Banyak istirahat dan minum. 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha aku aja sampe ngos ngosan. ga cuma foto aja aku mah video juga.
      Jadi tukang dokumentasi ternyata ga gampang Lurd ..

      Hapus
  36. Kok kayaknya asik ya bang liat lo jalan2 mulu. Hehe

    Seumur-umur belum pernah naek gunung2 beginian lah. Dulu sempat diajakin tapi pas kebetulan gak bisa. Dan belum ada yg ajakin lagi. #kode wkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan kayaknya asik. ini mah emang asik atuh, tapi capek tau wkwk

      hayo atuh kita muncak bareng next aku mau ke Merapi nih

      Hapus
  37. elo kayaknya tiap hari jalan jalan mulu yak.

    masyaallah. indah betul itu gununng. lebih indah dari gunung yang pernah saya liat hanya dari jauh.

    itu org yang hayu hayu aja tapi gk jadi ikut ujung ujung nya emang ngeselihn. wkwkwk.

    gue juga pengen suatu saaat bisa naik gunung.







    BalasHapus
    Balasan
    1. ya gatiap hari jalan-jalan juga atuh. kalo lagi ada duit aja luur wkwk
      Hayu atuh nyoba naik gunung,
      ntar ketagihan dah

      Hapus
  38. Anjriitt, keren amat bro lokasinya. Backgroundnya kayak di film-film, serasa kayak main di film 5cm haha, padahal beda gunung. Dari dulu rencana mau mendaki gunung mesti batal gara-gara kerjaan mendadak, ya semoga akhir tahun ini jadi berangkat.

    Btw, hasil jepretan kameranya mantep pol!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo kata aku mah malah lebih mirip gunung everest, kaya ada salju-saljunya gitu wkwk

      Hapus
    2. Bener banget gan khairul , kayak ada salju salju nya . Matab

      Hapus
    3. Jadi pengen ke Slamet lagi tapi mau langsung nyampe puncaknya aja :v

      Hapus
  39. asli, gw capek bacain komen nya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lah elumah error bukan baca postinganya malah baca komentar

      Hapus
  40. Lho ada to, yang putar musik kencang di tempat seperti itu?? Lha ngapain juga mereka jauh-jauh ke sana ya? (Keheranan orang yang tidak berpengalaman) Tapi, bujug buneng tenan, itu tempat cuma segitu jumlah orangnya.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah yang mutar musik digunung banyak banget ka,
      hampir semua gunung yang aku daki pasti selalu ada :v

      Hapus
  41. Gila! Keren banget asli. Saya mendaki gunung yang 1200-an mdpl saja pegelnya minta ampun. Tapi sayang, seringkali, di tempat yang indah seperti itu masih ada vandalisme-nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selalu kang.
      mau tempat seperti apapun pasti akan ada tangan tangan jail yang merusak.
      kesel

      Hapus
  42. Oohhh ternyata kalian yang bikin tylisan i love u pake batu di puncak,, sampai kemaren tgl 04 juli 2018 masih ada loh bang, Salam dari Guci

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf om kita gak ada waktu buat corat coret di gunung, eta mah orang lagi ngaso wkwk

      Hapus
  43. Btw sekaramg terowongan cinta menuju pos 5 udah ditutup krna terlalu extreme, lebih enak lewat samping trowongan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Owalah bagus kalau begitu, kemarin kita gak tau kalo ada jalan lain selain terowongan ini. Lanjutkan ya :)

      Hapus
  44. 3X nonton nya 1 kali sengaja di TV biar jidad capek nya keliatan ,dan kok ikut juga ngos ngos dan pala lewat terowongan cinta ....Huh suatu proses yg heh ...Yg tahu ya bisa naik gunung ,deg deg an nya nyampe disini dulu waktu muda naik gunung ,dikasi gula merah biar bertenaga Hehehe tak buang , Hehehe terasa banget ...Tapi ada seru nya ...Waktu kalian naik Bis musik nya hehe jaman old banget jadi ingat jaman ke Jogja naik bis dulu ...Ok Magrib dari tadi duduk manis di hape dan tv ...caooo

    BalasHapus

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search