03 Agustus 2017

UNIK! FOTO KEKINIAN DALAM AIR DI UMBUL PONGGOK, KLATEN. (VISIT JATENG)


Ada satu hashtag yang sangat sering aku temui saat bermain di instagram, yaitu #umbulponggok. Awalnya aku cuek dan tidak terlalu tertarik, tetapi lama-kelamaan hashtag tersebut jadi semakin ramai dan sukses membuatku penasaran.
Alhasil, aku langsung memasukkan destinasi Umbul Ponggok kedalam Bucket List Travelingku, dan alhamdulillah impian ke Umbul Ponggok sudah terealisasi sehingga aku bisa ikut meramaikan hashtag #umbulponggok di Instagram seperti orang-orang, muehe.
O iya, Bagi yang belum tahu, Umbul Ponggok merupakan wisata air yang berada di Klaten Jawa Tengah. Umbul Ponggok sendiri diambil dari kata ‘Umbul: Mata Air’ dan ‘Ponggok : Nama daerah/desa tempat mata air ini berada’.
Jadi kira-kira Umbul Ponggok bisa diartikan ‘Mata Air dari desa Ponggok’.
Yang unik dari wisata ini adalah selain dapat berenang atau snorkeling, pengunjung juga bisa berfoto di dalam air menggunakan berbagai properti yang tidak biasa.

Seperti berfoto sambil menggunakan sepeda motor, menonton TV, tidur dalam tenda dan masih banyak lagi. Semua foto-foto ini dilakukan diadalam air. Hal inilah yang menjadi daya tarik utama wisatawan untuk berkunjung ke Umbul Ponggok.
Sebetulnya impian ke Umbul Ponggok sudah lama sekali aku idam-idamkan, tetapi baru bisa terwujud saat libur lebaran kemarin, tepatnya setelah mendaki gunung Lawu di Solo.
Setelah melakukan pendakian aku masih punya sedikit waktu untuk muter-muter keliling Solo. Saat itu aku memang sudah memantapkan niat untuk ke Umbul Ponggok. Tetapi aku masih ragu karna sedang Solo Traveling.
Aku pikir tidak asyik rasanya jika ke Umbul Ponggok seorang diri. lantas siapa yang akan fotoin aku berpose di dalam air ? maudi ayunda ?
Setelah memutar otak, akhirnya aku memutuskan untuk mencari partner traveling via sosial media. Dengan kecanggihan sosmed akhirnya aku menemukan salah seorang teman di facebook yang kebetulan sedang berada di Solo. Panggil saja ia Rahmad.
Tidak sulit untuk menghasut Rahmad main ke Umbul Ponggok sebab ia sedang tidak ada kegiatan. kamipun segera memutuskan tempat ketemuan di salah satu masjid yang ada di Desa Jambu Kulon Klaten.
Tidak beberapa lama akhirnya Rahmad datang, ternyata ia tidak sendiri. Ia bersama seorang teman yang entah siapa namanya aku lupa. Mereka meminta maaf karna datang terlambat sebab mereka sempat nyasar di gorong-gorong. Lah ?
Sebelum berangkat kami melakukan jamak Shalat Zuhur dan Ashar terlebih dahulu agar hati kami terasa tenang. Tetapi tetap saja aku tidak tenang karna kami hanya membawa satu motor sedangkan kami ada 3 orang.
“Ga usah khawatir bro, di Solo jarang ada polisi ko, ga bakal kena tilang !” kata Rahmad meyakinkan.
Dengan penuh keimanan akupun meng-iya-kan perkataan Rahmad. Bermodalkan bantuan GPS kamipun langsung cabut layaknya cabe-cabean.
----
Menurut GPS kami akan sampai di Umbul Ponggok sekitar 30 menit, nyatanya kami sudah sampai tidak lebih dari 20 menit. Cepet banget cuy! Ternyata memotong jalan melalui gorong-gorong tidak selamanya buruk.
Tepat di depan Umbul Ponggok terdapat area parkir yang cukup luas, hanya dengan membayar Rp. 2000,- kami sudah bisa menyimpan sepeda motor dengan aman hingga kami pulang.
Tidak jauh dari area parkir terdapat loket karcis, disini kami harus membayar tiket masuk Rp. 15.000 perorang. Sebelum masuk kami di beri beberapa bungkus makanan ikan secara gratis. Wih !
Memasuki kawasan umbul ponggok kami langsung disambut oleh ratusan pengunjung yang memadati area kolam. Dari mulai anak-anak, remaja sampai orang dewasa semua ada disini. Umbul Ponggok memang cocok dijadikan tempat wisata keluarga.
Tips: jika kalian ingin ke Umbul Ponggok datanglah saat weekdays sebab pengunjungnya tidak terlalu ramai sehingga kalian bisa lebih leluasa.



Banyaknya wisatawan yang datang membuat kami kebingungan mencari tempat duduk. Semua sudut sudah penuh oleh pengunjung sehingga kami harus muter-muter mencari tempat yang sepi dan nyaman.
Tidak beberapa lama akhirnya kami menemukan tempat yang sesuai dengan selera kami. Lokasinya berada di lantai dua, sehingga kami harus naik tangga terlebih dahulu.
Menurutku tempat duduk di lantai dua jauh lebih bagus daripada di lantai bawah. Anehnya justru para pengunjung lebih suka berada di bawah, mungkin mereka malas naik turun tangga karna di bawah lebih dekat dengan kolam jadi kalau mau berenang tinggal nyemplung.
Tidak banyak cingcong Kamipun segera melepas pakaian. Kami tidak perlu ke kamar ganti karna kami sudah menggunakan pakaian renang sebelum ke Umbul Ponggok.
Btw, Kalo semuanya renang yang jaga barang bawaan kita siapa ?” Celetuk temen Rahmad.
Betul juga, walaupun disekitar kami sepi tetapi kami harus tetap waspada. Barang bawaan kami bisa terbilang cukup mahal jadi tidak boleh ditinggal sembarangan. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati.
Yasudah kalau gitu kita cari tempat penitipan barang saja” aku memberi solusi.
Tanpa perintah kami bertiga langsung celingak-celinguk mencari tempat penitipan barang. Sayangnya kami tidak menemukanya, sehingga kami terpaksa bertanya ke salah satu petugas Umbul Ponggok.
Ternyata eh ternyata di Umbul Ponggok memang tidak disediakan tempat penitipan barang. Tetapi kami bisa menggunakan loker yang disewa mas-mas warung untuk menyimpan barang berharga kami.
Loker Sewaan yang ada di Umbul Ponggok sangat terbatas, untung saja masih ada satu loker yang tersedia. Kamipun segera menyewanya dengan membayar uang Rp. 4000 rupiah.
FYI, kolam di Umbul Ponggok memiliki ukuran 70 x 40 M. Ukuran yang luas dapat menampung hingga ribuan pengunjung. Jadi kamu tidak perlu khawatir, sebanyak apapun pengunjung yang datang semua pasti bisa berenang, tidak perlu berdempet-dempetan.
Tanpa basa-basi aku langsung loncat kedalam air. Sedangkan kedua temanku masih melipir di bibir kolam sambil meraba-raba kedalaman kolam. Takut kelelep katanya.
Setelah tahu kolamnya dalam mereka langsung pergi menyewa pelampung seharga Rp.15.000. Sedangkan aku sudah menggila sampai tengah kolam yang dalamnya sekitar 2-3 meter.



Pertama kali menyentuh air aku langsung merasakan sensasi dingin yang menyegarkan. Kondisi airnya tidak pernah kotor karna air di sini selalu mengalir. Lantai yang terbuat dari bebatuan menambah kealamian kolam di Umbul Ponggok.
Disini juga banyak ikan-ikan berlalu lalang. Lemparkan saja umpan ikan ke dalam kolam nanti dengan sendirinya segerombolan ikan akan berdatangan. Seru bat liatnya.
Setelah puas berenang, aku mengajak kedua temanku untuk berfoto di dalam air menggunakan properti. Saat itu kami sepakat akan berfoto menggunakan sepeda ontel dalam air. Kamipun langsung menuju mas-mas penjaga properti untuk meminjam beberapa sepeda ontel.
Sayang beribu sayang, ternyata kami tidak boleh meminjam properti tersebut, tetapi harus menyewa terlebih dahulu. Dalam sejam Rp. 15.000. Oalah aku kira gratis toh. 
Aku bisa maklum karna didunia ini ga ada yang gratis, pipis aja bayar, yah you knowlah.
Namun, hal yang sangat mengecewakan adalah ketika kami menyewa properti kami juga harus menyewa Action Camera seharga Rp. 60.000. Dengan kata lain, Kami tidak boleh menggunakan kamera sendiri. Sewa properti sudah sepaket dengan sewa kamera underwater. Jadi jika ditotal kami harus membayar uang sewa properti seharga Rp.75.000. Mahal banget cuy!.
Merasa kecewa kamipun tidak jadi menyewa sepeda ontel, impian uploud foto kece dengen hashtag #umbulponggok di instagram pun gagal.
Tips: Datanglah keumbul Ponggok saat pagi atau sore hari, selain cuaca tidak terlalu panas juga cocok untuk pengambilan foto bawah air. Trust me !
Rasa kecewa membuat kami cepat lapar. Akhirnya kami memutuskan untuk makan di salah satu warung yang banyak berjejer di sekitar kolam Umbul Ponggok.
Sebelum memesan makanan aku sempat tercengang karna harga yang ditawarkan sangat murah, bahkan aku berani memesan menu paling mahal di Umbul Ponggok yaitu Nasi Goreng seharga Rp. 8000 rupiah.
Nah, jika kamu berencana ke Umbul Ponggok, kamu tidak perlu takut kelaparan karna harga makanan disini murah-murah. Tidak seperti tempat wisata kebanyakan yang harga makanan saja bisa 5 kali lebih mahal.
Aku kasih Nilai 100 untuk harga kuliner di Umbul Ponggok !
Hari mulai gelap, pengunjung sudah mulai sepi dan mbak-mbak petugas berkali-kali memberitahu lewat TOA bahwa kawasan Umbul Ponggok akan segera tutup tepat pukul 5 sore. 
Kamipun segera membayar makanan dan pulang dengan rasa senang dan kenyang. Walaupun tidak bisa berfoto dalam air sambil menggunakan sepeda ontel tetapi kami sudah sangat bersyukur bisa berkunjung ke Umbul Ponggok.
Andai saja rumahku di Klaten, aku pasti akan menghabiskan sisa hidupku untuk berenang di Umbul Ponggok. Suatu saat aku harus kesini lagi. Ada yang mau ikut ?
-----------
Catatan perjalanan kali ini sudah aku rangkum melalui Video Travel Vlog berikut ini, Selamat menyaksikan.



20 komentar:

  1. Tarifnya murah banget ya, parkir aja cuma 2000 dan tarif masuk 15 ribu. Andai rumah ane deket situ, pasti tiap minggu maen kesitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya HTMnya emang murah tapi kan belum termasuk embel-embel sewa sewa lainya huuuu :(

      Hapus
  2. bener-bener bagus pemandangan di umbul ponggok

    BalasHapus
  3. mantap mantap bangeeeet gan
    pengen jadi liburan kesana deh

    BalasHapus
  4. lha kirain itu bareng temen muncak pas ke ponggoknya bang, ternyata bener-bener sendirian toh dan nyari temen XD

    dulu pernah kesini ditahun 2012an daaaan beda banget sekarang suasananya. dulu ngga sebagus ini. mana harga tiketnya kalau ngga salah cuma 8000an. namanya juga bisnis ya, niat ngga mau nyewa action cam malah jadi satu paket sama property

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya aku sendiri aja kayak gembel :(
      wah harga tiketnya tambah mahal dong ya,
      mungkin gara-gara libur lebaran kali yaaa

      Hapus
  5. Memang tempatnya cukup unik dan keren

    BalasHapus
  6. udah nyobain kemarin pas balik ke kampung.
    Seru banget sumpah, kirain tuh gak dalem. Et dah gue nyebur cuman pinggiran aja udah masuk dalem banget. Untung bisa renang. Cuman saranin aja buat yang mau nyelam hati-hati banyak batu didasarnya.

    Kalau kasih nilai umbulponggok udah keren banget deh. Semuanya dapet nilai diatas 9. Cuman yang ngurangin adalah gak ada yang ngawasin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yooi bener abanget bang.
      aernya emang dalem ,, dan itu yang membuatku demen nyelem-nyelem disana,.
      eh iya ya kalo dipikir-pikir di umbul ponggok ga ada pengawasnya :(

      Hapus
  7. sumpah, gw mau coment dari tadi ngak bisa jaringan gagal mulu. Pretlah sama wifi.id

    ehh, Bet mahal juga yah masuknya, mungkin harga cips ikannya 10 ribu kali yah. jadi seperti pemaksaan gitu. trick bisnis kayanyanya seperti partner join gitu dah.

    *tuh kan itu rahmad bukan musa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya pake jaringan yang bagusan dikit, sepertiku selalu paka esia hidayah,

      *itu musa bukan rahmad

      Hapus
  8. Wih asiik, udah sampe umbul ponggok aja. Baru bisa liat di IG nih, bikin iri foto2 di bawah airnya, Rul..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waiya alhamdulilah Septi,
      Kamu harus kesini juga yaaaa

      Hapus
  9. Tempatnya keren, sering liat juga di IG, tapi baru tahu kalo namanya umbul ponggok.

    Sayangnya sih kalian ngga foto, padahal keren. Tapi, kemahalan juga sih, yang penting berenang lah udah cukup~

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Bang bisa renang dimari juga alhamdulillah asyique :)

      Hapus
  10. yess!! Gue juga pernah ke Umbul Ponggok sekitar 2 tahun yang lalu bareng adik dan temen gue. bahkan piknik ini adalah piknik yang nggak akan gue lupain seumur hidup gue. Bukannya apa apa atau saking indahnya tapi karena kaki gue harus dijahit 2 karena kena kail pancing ilegal di dasarnya. Sedih kan, sampai ceritanya nggak habis habis karena kaki gue jadi bertambah parah. Sedih bingit pokoknya. Ini nih liputannya :D
    http://www.meykkesantoso.com/2016/03/membaca-anti-mainstream-di-umbul.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. *heboh buru-buru klik linknya ! *penasaran

      Hapus

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search